Luncurkan Single Baru, Grup Keroncong Jancuk Abaikan Selera Pasar

Konten Media Partner
10 Oktober 2018 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luncurkan Single Baru, Grup Keroncong Jancuk Abaikan Selera Pasar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PELUNCURAN Single baru grup Keroncong "Jancuk" di Denpasar (kanalbali/GAN)
DENPASAR, kanalbali.com --- Beda dan nyentrik adalah kesan pertama yang tampak dari group Kroncong "Jancuk".“Kami yang akan menciptakan pasar dan ini adalah cara kami untuk membangkitkan serta memperkenalkan lagi musik yang di identikkan dengan musik orang tua itu,”kata Gede Phaii sang front mant saat ditemui di Denpasar, Rabu, (10/10).
ADVERTISEMENT
Konsistensi dalam bermusik pun telah dibuktikan oleh group band yang beranggotakan Phaii (gitar, vocal), Diah (vocal), Tomcat (ukulele cak), Panjul (ukulele cuk), Mang Pur (bass), Godel (kendang Sunda), Bajra (aerophone), dan Eka John (drum) ini, setelah sukses mengeluarkan single “Mejangeran”, pada 4 Oktober lalu mereka kembali meluncurkan single terbarunya yang berjudul “Mengkeb” lengkap dengan Musik Videonya.
“Ini sebagai bentuk konsistensi dan keseriusan saja agar tidak terkesan asal buat band saja, dan ini juga sebagai bentuk jawaban kami terhadap semua pihak yang telah mendukung keberadaan kami,”tegasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, single tersebut berkisah tentang sebuah hubungan terlarang dengan konsep video di tahun 1970. Phaii mengakui jika lewat single tersebut mereka yang melakukan hubungan terlarang ini segera sadar dan tetap untuk mencintai pasangan sendiri. “Ya ini mereka bisa dibilang begitu dan ini kisah nyata, kami hanya tidak ingin mereka melakukan hal ini,”ucapnya.
ADVERTISEMENT
Keroncong Jancuk sendiri dikemas cukup unik dengan konsep musik yang bisa dibilang snagat klasik dan cendrung lebih mirip kepada orkes dimana mereka memadukan kroncong dengan musik tradisi seperti seruling bambu dan kendang termasuk setiap kali mereka pentas, mereka akan menghadirkan joged.
“Tidak ada alasan lain selain kita sebagai generasi muda berkewajiban untuk menjaga dan mempertahankan tradisi serta budaya yang kita miliki,”kata pria asli Buleleng ini.
Lagu berdurasi 5 menit 33 detik ini pun telah di tonton sebanyak 8 ribu lebih melalui chanel youtube. Ditanya terkait album, Phaii enggan untuk menjabarkannya. “Ya tunggu saja dan doakan kami yang terbaik,”tutupnya sembari mengakhiri perbincangan.(kanalbali/GAN)