Konten Media Partner

Mahasiswa Denpasar Kembali Demo Tolak BBM Naik di Patung Catur Muka

16 September 2022 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM di Denpasar, Bali - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM di Denpasar, Bali - WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali - Aliansi Bali Jengah kembali melakukan aksi Unjuk Rasa atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Aksi pada Jumat sore (16/09) dilakukan kawasan simpang Catur Muka, Denpasar.
ADVERTISEMENT
Dalam gelaran unjuk rasa kali ini massa melakukan aksi diam dan memajang poster penolakan kenaikan BBM di seputaran patung catur muka. Gelaran itu disaksikan oleh masyarakat lalu- lalang di kawasan taman Puputan.
Arzi Wijaya kusuma selaku koordinator Humas Aksi menyebut, aksi diam itu ditujukan kepada pemerintah lantaran hingga saat ini kebijakan kenaikan BBM belum dicabut.
*Kami dari aliansi Bali Jengah menyuarakan aspirasi kami, semoga aksi diam ini dapat menjadi bukti bahwa apa yang dirasakan masyarakat atas sulitnya pemerintah mendengar aspirasi masyarakat,"tegasnya.
Aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM di Denpasar, Bali - WIB
Pihaknya pun berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat atas itu yang krusial dalam kehidupan sehari-hari itu. "Untuk saat ini kami akan terus mengawal hingga tuntutan yang kita bawa sampai pada hasil yang konkret," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa massa aksi mengenakan topeng bergambar wajah Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Puan Maharani. Menurut Arzi hal ini merupakan sindiran kepada pemerintah lantaran penolakan atas lonjakan harga BBM begitu menyengsarakan, namun aspirasi itu belum menuai respons.
"Permasalah bbm lingkup ya nasional bukan hanya Bali kita tuntut ke Presiden juga DPR, ini simbolis pihak yang mampu mengendalikan harga BBM ini," ungkapnya.
Aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM di Denpasar, Bali - WIB
Kenaikan harga minyak mentah dunia hingga di atas USD 100 per barel, mengakibatkan membengkaknya beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harus ditanggung negara dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang pada tahun 2022 berjumlah Rp. 502 triliun.
Berdasarkan kondisi itu pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM yang kini mulai diberlakukan yakni harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. (Kanalbali/WIB)
ADVERTISEMENT