Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Mahasiswa KKN UGM bersama Kagama Bali Gelar Operasi Katarak Gratis di Tabanan
5 Juli 2023 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu merupakan kerjasama antara mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Keluarga Alumni UGM (Kagama) Bali dan John Fawcett Foundation (JFF).
Dari 216 warga yang mengakses pemeriksaan mata terdapat 171 warga yang mendapatkan kacamata, 98 diberi obat tetes mata dan 6 orang menjalani operasi katarak.
Operasi dilakukan dengan fasilitas yang ditempatkan dalam mobil khusus yang didatangkan ke lokasi. Untuk setiap pasien, operasi berlangsung selama 15 hingga 30 menit tergantung kondisi pasien.
Anjali Jayanti, koordinator KKN UGM klaster medika menyebut, kegiatan itu dilakukan setelah sebelumnya ada assesment atau pemetaan aspirasi kebutuhan masyarakat. “Kebetulan ada dukungan juga dari Kagama Bali,” kata mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan tahun 2020 itu.
ADVERTISEMENT
Selain kegiatan untuk kesehatan warga, mahasiswa KKN di Tabanan, Bali yang berjumlah 29 orang juga melakukan pelatihan UMKM agar mampu melakukan digitalisasi, dukungan untuk penanganan rabies, dan lain-lain. “KKN dilangsungkan selama 50 hari hingga 11 Agustus 2023 nanti,” jelasnya.
Ketua Kagama Bali IGN Agung Diatmika menjelaskan, Bali selalu menjadi lokasi KKN UGM setiap tahunnya. Pada periode Juli-Agustus tahun ini, mahasiswa ditempatkan di empat Kabupaten, yakni di Tabanan, Klungkung, Badung dan Gianyar.
“Selain di Tabanan, layanan operasi Katarak juga akan dilaksanakan di Nusa Penida, Klungkung,” jelasnya. Kerjasama dengan JFF sendiri merupakan kesepakatan dengan PP Kagama sejak tahun 2019.
Dia berharap, kehadiran mahasiswa KKN akan memberi manfaat yang nyata dalam masyarakat dan menjadi pembelajaran bagi mahasiswa sendiri. “Jadi kita wanti-wanti juga mereka agar bisa berinteraksi dengan warga di lokasi dan jangan justru menimbulkan masalah baru,” jelasnya. (kanalbali/RFH)
ADVERTISEMENT