Konten Media Partner

Mahasiswi Unud, Bali, Lapor Jadi Korban Pelecehan Seksual di Atas Motor

16 Desember 2021 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi: Korban pelecehan- IST
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi: Korban pelecehan- IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Seorang mahasiswi Universitas Udayana, Bali, melaporkan bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual oleh temannya sendiri. Laporan itu diterima oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (UNUD) Bali.
ADVERTISEMENT
Adanya peristiwa itu kemudian diunggah di akun Instagram BEM Unud. "Kronologis kami dapatkan dari korban. Nah, kebetulan kami cari pelakunya dan pelaku merupakan anggota BEM Fakultas. Kemarin sudah bertemu dan menghadirkan pelakunya, dan pelaku mengakui kejadiannya itu," kata Ketua BEM UNUD, Muhammad Novriansyah saat dihubungi, Kamis (16/12).
Karena, kejadian pelecehan seksual itu korban merasa trauma dan takut bertemu orang banyak dan saat ini telah dilakukan pendampingan untuk pemulihan psikologis korban.
"Korban masih trauma, ada dari anggota perempuan BEM mendampingi dan saat ini sedang cari psikiater," imbuhnya.
Ia menyebutkan, bahwa kasus tersebut terjadi pada Jumat (10/12) malam lalu. Saat itu, ada acara kampus di sebuah gedung dekat Lapangan Lumintang, Denpasar dan keduanya berangkat bersama ke tempat acara dan acara baru selesai sekitar pukul 22.00 Wita malam.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, korban meminta untuk diantarkan pulang. Namun pelaku mengulur waktu karena masih menyelesaikan suatu pekerjaan di acara tersebut. Lalu, menjelang dini hari, pelaku baru tiba di parkiran dan mengeluh kelelahan lalu pelaku mengajak korban untuk istirahat sejenak di rumahnya tetapi korban menolak.
Kemudian, korban lantas menawarkan diri untuk memboncengnya dan keduanya pulang dengan satu motor yang sama. Tetapi, di tengah perjalanan, pelaku mulai melakukan pelecehan. Ia meraba dan memegang bagian-bagian vital korban dari belakang.
Lewat tindakan pelaku, korban ketakutan lalu memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi dan sempat berpikir untuk menabrakkan diri ke trotoar. "Korban sempat kecepatan 100 km dan hendak menabrakan diri karena takut. Tapi diurungkan karena mikir ke depannya bagaimana biaya perawatan dan perbaikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pelaku melakukan hal tersebut berulang-ulang ketika jalanan sepi dan ketika jalanan ramai, pelaku menjauh. "Ketika sepi menggerakkan tangannya lagi dan pelaku ketika ramai biasa," ujarnya.
Mengenai kejadian itu, korban meminta pelaku dihukum secara akademik dan dikeluarkan tak hormat dari BEM Fakultas dan Gerakan Udayana Mengajar dan pelaporan ke polisi, BEM Unud masih menunggu kesediaan korban. "Sudah dilaporkan ke rektorat dan dekan. Kami nanya korban dulu apakah mau ke polisi," ujarnya.
(Kanalbali/KAD)