Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Marco Punk Bali Mengungkap Kesetaraan lewat Single 'Punk Ci Nawang'
28 Januari 2020 13:58 WIB
ADVERTISEMENT
Band alternative punk, Marco Punx Bali kembali menelorkan single terbaru berjudul 'Punk Ci Nawang' ( biar kamu tau - red). Lirik dalam single ini menggunakan bahasa Bali yangmerupakan single keempat dari rentang tahun 2015-2020.
ADVERTISEMENT
“Lagu ini adalah cerminan dari kehidupan saya di mana saya bisa menjadi figur ayah, suami, dan juga penulis lagu serta vokalis band seperti saat ini dalam sekali waktu,"ujar Komar, vokalis band ini pada jumpa pers perilisan singlenya, Selasa, (28/1).
Ia mengutarakan, pesan setelah diluncurkanya single ini, orang-orang mulai menyadari bahwa gender tidak membuat orang terbelenggu untuk melakukan suatu hal.
"Saya yang kadang main band dengan penampilan yang sangar, kalo dirumah sayajuga bisa nyapu dan melkukan pekerjaan rumah lainya,"ujarnya."Saya menyadari pilihan saya untuk menjalani itu semua dengan sangat sederhana.” tambah Comar.
Sutradara dalam video klip , Ayyiek Falgunadi mengatakan, video klip ini sangat sederhana dibuat selama tiga hari dengan berdurasi kurang dari tiga menit.“Konsepnya diambil dari kehidupan Comar. Intinya, perbedaan kehidupan dia di rumah, sebagai suami dan bapak dengan kehidupan dia sebagai personel band.” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Rencananya, single ini akan diluncurkan pada Kamis malam, (30/1) di Antida Soudgarden Jl Waribang, Kesiman Denpasar. Pada peluncuran itu akan dimeriahkan pula oleh musisi-musisi seperti Bayu KW, Made Bawa “Lolot” dan DJ Saylow.
Single ini diproduseri gitaris Lolot, Donie Lesmana. Single ini, digadang-gadang akan lebih terkenal di skena musik Bali dibanding single-single sebelumnya. Sebelumnya, pada tahun 2015 marco punk menelurkan single berjudul“Tresna Setonden Mati”, kemudian “De Ngutang Lulu Ngawag-Ngawang” (2016), dan “Jelema Serakah” (2017). Semua lagu marco punk menggunakan bahasa Bali.
“Penggarapan single ini menghabiskan sekitar setahun lamanya.” kata Comar. Selain Donie Lesaman, Made Bawa "Lolot" turut serta dalam kontribusi refrensi maupun ide dalam single ini. Kesan punk alternatif yang dibawakan marco punk semakin berwarna, tak fanatik pada kiblat punk tulen belaka.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam konfensi pers itu, band yang terbentuk pada tahun 2008 awalnya merupakan sebuah site project dari Komar, bersama gitaris lolot yang bernama Doni Lesmana, dan juga Lelut (Bass), serta Hendra (drum). Seiring waktu, karena kesibukan masing-masing personel, Doni Lesmana mengundurkan diri sebagai gitaris dan hanya ingin fokus memproduseri Marco Punx Bali, dan hal itu juga diikuti oleh Lelut dan Hendra.
Tak lama kemudian, formasi barupun dibentuk. Marco Punx Bali mulai aktif menciptakan lagu-lagu dengan formasi baru. Formasi dengan Comar yang bernama lengkap I Komang Eka Darma Usadha sebagai Vokal, Adi (I Made Gede Adi Kusuma) pada Gitar; Marlyn ( I Komang Dedy Suryawan) pada Bass serta dan pada drum, Ade (I Made Ade Ananta Saputra).
ADVERTISEMENT