Konten Media Partner

Memedi Sawah Jadi Inspirasi Pelukis Ini

3 Maret 2019 14:48 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
repro : katalog
zoom-in-whitePerbesar
repro : katalog
ADVERTISEMENT
Karya-karya terpilih perupa Hari diono merujuk tajuk “Memedi Sawah” kini dipamerkan di Bentara Budaya Bali. Orang-orangan sawah yang di Bali disebut Lelakut ini menjadi inspirasi yang diolah menjadi berbagai rupa.
ADVERTISEMENT
“Sawah adalah perumpamaan sebuah ekosistem yang harus dijaga dari gangguan.Tetapi ironinya, acap kali terbukti bahwa sang penjaga inilah yang sekarang malahan menjadipengganggu dari kedamaian lingkungan tersebut,” kata Hari Budiono.
“Memedi sawah menjadikan kita saling curiga, saling membenci, saling tak menghargai, selalu merasa menang dan benar sendiri, sehingga kita menjadi manusia intoleran,“ kata Hari Budiono.
repro : katalog
Budayawan Sindhunata mengungkapkan bahwa memedi sawah itu jadi tidak menakutkan lagi, mereka telah tertawa dengan tawa manusia Indonesia, mulai dari presiden sampai rakyat biasa. Memang, ketakutan sosial hanya bisa dikalahkan dengan tertawa bersama-sama. Ketakutan itu memecah belah, sedangkan tertawa itu menyatukan.
Sementara itu, Efix Mulyadi, kurator Bentara Budaya, mengungkapkan “Langkah kreatif Hari Budiono ini boleh ditafsirkan sebagai upaya untuk meruwat kehidupan bersama, yang terus menerus terancam oleh memedi-sawah-masa-kini, yang bermunculan dari segala penjuru,“.
ADVERTISEMENT
Eksibisi menampilkan 10 lukisan dan 1 karya instalasi bertajuk “Jangan Takut Memedi Sawah“, terdiri dari 100 orang-orangan sawah yang memegang lukisan wajah tokoh yang sedang tertawa dan syair lagu Ibu Pertiwi. Ini dimaknai sebagai perlawanan terhadap teror yang dilakukan oleh para “memedi sawah”. (kanalbali/RLS)