Minta Bebaskan Kawan di Malaysia, Suporter Siapkan Aksi Besar di Bali

Konten Media Partner
27 November 2019 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Iyan Prada Pribowo , salah-satu suporter Indonesia yang sempat ditahan di Malaysia (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Iyan Prada Pribowo , salah-satu suporter Indonesia yang sempat ditahan di Malaysia (IST)
ADVERTISEMENT
Andreas Setiawan menjadi satu-satunya suporter Indonesia yang masih ditahan oleh pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Jika sampai awal Desember yang bersangkutan belum dibebaskan, kelompok Supporter Indonesia Pulau Bali siap melakukan aksi sebagai bentuk solidaritas kepada Andreas.
ADVERTISEMENT
"Kami hari minggu, tanggal 1 Desember akan melakukan aksi besar saat digelarnya turnamen U-20 International Cup 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta," ujar Iyan Prada Pribowo salah satu supporter Indonesia yang juga sempat ditahan di Malaysia beberapa waktu lalu, Rabu (27/11).
"Kami akan bertumpah ruah, kalau misalnya panitia pelaksana (panpel) tidak memberikan izin membentangkan spanduk 'Bebaskan Kawan Kami', kami akan ribut sama panpel," ucapnya.
Iyan beralasan, aksi yang akan digelar itu sebagai bentuk solidaritas terhadap Andre yang menjadi bagian dari keluarga supporter Indonesi pulau Bali.
"Hanya solidaritas kita terhadap kawan, bukan ungkapan rasialisme. Apabila itu dilarang berarti mereka pengkhianat. Ada apa dibalik larangan itu, kami akan lawan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain aksi yang akan berlangsung di Bali, aksi serupa akan terjadi di beberapa daerah di Indonesia salah satunya di Surabaya. Aksi dari supporter di luar Bali menurut informasi yang diterima Iyan akan berlangsung pada tanggal 2 sehari setelah aksi yang dilakukan di Bali.
Selain aksi, jalur hukum juga akan ditempuh oleh Kelompok Supporter Indonesia Pulau Bali. Hal ini akan melibatkan pihak Polda Bali untuk membantu agar proses pembebasan Andreas bisa lebih cepat.
"Saya tadi malam rencananya mau ke Polda. Cuma karena saya dapat telepon dari teman-teman supporter Indonesia di Malaysia kalau akan ada rapat dengan KBRI dan kemenlu, makanya saya batalkan, masih menunggu hasil rapat itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Iyan berujar, kemungkinan Andreas dibebaskan sangat besar. Karena tuduhan yang menimpanya hanya bersifat bercanda dan kedatangannya ke Malaysia juga sebagai supporter bola, bukan aliansi terorisme.
"Besok kemungkinan akan ada rapat yang akan dilakukan oleh Polisi di sana, atau penyidik, KBRI, pihak Kemenlu dan teman teman perwakilan dari Aliansi supporter Indonesia di Malaysia. Karena kami memang murni suporter bukan teroris," jelasnya. (Kanalbali/ACH)