Konten Media Partner

Mohon Pandemi Segera Berakhir, PHDI Gelar Upacara Pembersihan Alam

4 Desember 2021 16:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan upacara pembersihan alama secara niskala (spiritual) oleh PHDI - IST
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan upacara pembersihan alama secara niskala (spiritual) oleh PHDI - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pusat menggelar upacara Mlehpeh Nyomya Sunia Bergala Covid 19 Jagat Kerthi Manusa Kerthi Meagama Kerthi pada Sabtu (04/12/2021).
ADVERTISEMENT
Upacara Bertempat di Pura Batu Bolong, Canggu, dan dipuput (dipimpin-red) oleh 20 sulinggih (pendeta Hindu-red). "Dengan upacara ini diharapkan terbangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam," kata Ketua panitia upacara I Wayan Jondra.
Khusus mengenai pandemi COVID-19, dia mengatakan, melalui upacara ini diharapkan manusia terhindar atau diringankan dari dampak marabahaya bencana.
Menurut pengurus harian PHDI pusat ini, upacara ini diikuti oleh masyarakat adat Canggu, Pengurus PDHI Pusat dan Utusan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali yang hadir sebagai salah satu instrumen negara.
"Kegiatan ini terlaksana atas kehendak masyarakat Hindu di Bali, yang disambut dengan Baik oleh Dharma Adyaksa PHDI Pusat dan difasilitasi oleh Pengurus Harian PHDI Pusat," kata Jondra.
ADVERTISEMENT
Kehendak masyarakat dibuktikan dengan banyaknya donasi yang berupa harta benda, pikiran dan tenaga yang disumbangkan untuk suksesnya acara ini.
Untuk upacara ini, Pinandita Sanggraha Nusantara Kota Denpasar menyumbang tari rejang. "Adapula sumbangan berupa IT, soundsystem dan tenaga dari berbagai pihak," kata Jondra.
Dipilihnya Pantai Batu Bolong sebagai tempat melakukan kegiatan upacara kali ini bukannya tanpa sebuah proses. Tetapi berkat hasil meditasi dan perjalanan yang sangat panjang dilakukan oleh Ida Pedande Gede Bang Buruan Manuaba.
Pantai ini dinilai memiliki aura magis yang sangat kuat, karena berada diantara dua pura besar yaitu Tanah Lot dan Uluwatu, yang keduanya dapat dilihat dengan mudah pada saat laut surut. "Demikian juga Gunung Agung sebagai tempat bersetananya Ratu Mas Meketel dapat dilihat dengan mudah dari pantai ini," ucap Jondra. (KanalBali/ROB)
ADVERTISEMENT