Mohon Rejeki Hingga Tolak Bala di Pura Taman Pecampuhan Sala Bangli

Konten Media Partner
9 Maret 2019 6:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menyucikan diri campuhan dua sungai (kanalbali/LSU)
zoom-in-whitePerbesar
Menyucikan diri campuhan dua sungai (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Datanglah ke Pura Taman pecampuhan Sala pada hari baik seperti saat bulan Purnama dan Tilem (mati-red) atau di hari libur. Saat itulah warga dari dari seluruh Kabupaten di Bali datang untuk melakukan pengelukatan (pembersihan diri-red) di Pura yang ada di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli ini.
ADVERTISEMENT
Pura ini sudah ada dari dulu, namun baru dibuka untuk umum pada tahun 2017 lalu, “Tapi sudah ada ribuan pemedek (orang yang berkunjung-red) untuk melakukan pengelukatan," kata Jero Bendesa Banjar Adat Sala, I Ketut Kanaya, Sabtu (9/3).
“Mereka datang untuk memohonon keselamatan dan kerahayuan melalui tirta (air suci) yang ada disini”, imbunhnya. Sebelum melakukan pengelukatan , mereka dipersilahkan untuk bersembahyang di Beji pura terlebih dahulu kemudian melakukan prosesinya.
Tahapannya, pertama adalah pembersihan diri di pecampuhan (pertemuan dua aliran sungai-red) dengan menghaturkan canang (sesaji) di pelinggih (tempat suci) dan mengambil air lalu dibasuhkan pada wajah dan kepala. “Pecampuhan adalah pertemuan antara dua sungai yang dipercaya sebagai tempat bertemunya para dewa dan dewi, serta dapat melebur dasa mala (sifat buruk-red) yang ada pada diri manusia”, tutur Ketut Kanaya.
Tahapan kedua, lanjutnya. Menuju grojogan pesiraman dedari yang dipercaya memiliki kemampuan untuk memberikan kecantikan hati dan rupa kepada umat yang memohon dengan hati yang bersih serta percaya dengan keberadaan beliau.
ADVERTISEMENT
Kemudian tahapan berikutnya, disebelah barat grojogan pesiraman dedari merupakan grojogan pesraman tan hana yang dipercaya sebagai tempat memohon ilmu pengetahuan.
Setelah tahapan pesiraman di pesraman tan hana, tahapan selanjutnya menuju penglukatan di enam sumber tirta yang berbeda. Pertama, tirta bolakan dan tirta taman, tirta bumbung, tirta pandan, tirta tolak bali, dan tirta utama yang datang dari Goa Naga Raja.
Menurut Ketut Kanya, masing-masing dari tirta tersebut memiliki fungsinya sendiri, mulai dari memohon rejeki, memohon keselamatan, tolak bala, memohon kesembuhan hingga terhindar dari sakit gaib maupun non gaib bagi yang percaya.
Ketut Kanaya menegaskan, untuk datang ke Pura Taman Pecampuhan Sala, harus dengan hati yang bersih dan fikiran yang tenang. Sehingga akan mendapatkan restu dari-Nya, “Sudah banyak yang datang kesini, selain yang di Bali, orang-orang seperti dari Kalimantan dan Sulawesi juga ada”, tutur pria yang juga lulusan Fakultas Pertanian Unud ini.
ADVERTISEMENT
Banjar Sala berada kurang lebih 2 jam dari pusat Kota Denpasar dan dapat ditempuh menggunakan sepeda motor maupun dengan mobil. Dengan membawa sarana 1 buah pejati dan lebih dari 9 buah canang. Tersedia juga tempat menaruh barang bawaan atau loker yang diperoleh tanpa harus membayar, dan tempat ganti untuk wanita maupun pria. (kanalbali/LSU)