news-card-video
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Olahan Jeruk Kintamani Ala FTP Unud: Dari Teh Herbal hingga Biskuit

18 April 2022 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeruk Kintamani - Dok.FTP Unud Bali
zoom-in-whitePerbesar
Jeruk Kintamani - Dok.FTP Unud Bali
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Selain mashur sebagai tempat wisata, kawasan Kintamani, Bangli, Bali juga memiliki produk pertanian unggulan, yakni jeruk siam. Namun pada saat musim panen, seringkali terjadi over produksi yang menyebabkan harga jatuh atau jeruka yang dibirakan terbuang.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan itu, Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Unud melakukan penelitian zero waste proses buah jeruk Siam Kintamani yang bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali dan LPPM Unud.
Model zerowaste proses adalah model pengolahan jeruk siam kintamani yang memanfaatkan semua bagian buah jeruk menjadi 4 produk pangan. Ketua tim pelaksana Dr. Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati melaporkan bahwa Buah jeruk siam Kintamani bisa diolah dari sari buah, ampas buah, kulit buah bahkan sampai biji buahnya.
“Yang selama ini kebanyakan diolah adalah dari bagian sari buahnya, namun sisa dari hasil perasan sari buah jeruk menghasilkan ampas buah dan dapat dijadikan biskuit jeruk Siam Kintamani,” katanya.
Produk hasil olahan jeruk Kintamani, Bali - IST
Bagian kulit buah dapat diolah menjadi teh herbal celup jeruk Siam Kintamani dan bagian biji jeruk diolah menjadi kopi mix jeruk Siam Kintamani.
ADVERTISEMENT
Keempat produk tersebut setelah diuji laboratorium mengandung komponen yang berpotensi sebagai antioksidan yang masih diperlukan untuk meningkatkan sistem imun di masa transisi pandemic Covid 19.
Ia pun mengatakan, model pengolahan zero waste dapat diterapkan sebagai salah satu langkah mengatasi permasalahan harga murah pada komoditi ungggulan pertanian lainya seperti salak dan mangga.
“Buah yang dipanen bisa diolah menjadi produk turunannya yang memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan buah segar,” katanya.
Penerapan hasil penelitian dilakukan dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan langsung kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Catur, Desa Catur Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Proses pendampingan dan diskusi kepada KWT dilakukan untuk menghasilkan produk olahan dari jeruk siam Kintamani. Empat jenis produk yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Yakni, Kintasari untuk pengolahan sari buah jeruk (air jeruk), Kintalit berupa pengolahan kulit jeruk menjadi teh herbal celup, Kintaji adalah pengolahan biji jeruk menjadi kopi mix jeruk siam Kintamani serta Kintapas, yakni pengolahan ampas jeruk menjadi biskuit. (kanalbali/RFH)
Berita ini kerjasama dengan www.unud.ac.id