Palebon Puri Ageng Blahbatuh, Bade Diarak 3000 Warga

Konten Media Partner
18 Desember 2018 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Palebon Puri Ageng Blahbatuh, Bade Diarak 3000 Warga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bade Padma Negara tempat pemereman terakhir I Gusti Ngurah Jelantik, Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh (kanalbali/KR11)
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali.com -- Pengarakan Bade Padma Negara tempat pemereman terakhir I Gusti Ngurah Jelantik, Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh berjalan lancar.
Pengarakan ini melibatkan sekitar 3.000 warga dari 13 banjar, 8 banjar dari Blahbatuh dan lima banjar dari desa lainnya. Pengarakan Bade terbagi dalam 9 etape sepanjang 2 kilometer dari Puri menuju Setra Agung Blahbatuh, Selasa (18/12) kemarin.
Sejak pagi hari, warga sudah memadati jalan sepanjang 2 km, dari puri sampai ke setra. Selain dipadati warga yang akan mengusung, juga dipadati warga untuk memnonton. Bade Padma Negara dengan ketinggian 24 meter ini dikerjakan dalam waktu singkat, sebagai tempat pemereman terkahir mendiang I Gusti Ngurah Jelantik. Termasuk hadir pula undangan dari berbagai daerah termasuk kerabat dari Puri sajebag Bali.
ADVERTISEMENT
Anak Agung Kakarsana yang merupakan putra mendiang, disela-sela persiapan pelebon menyebutkan pelebon tersebut untuk menghormati mendiang ayahnya, yang juga merupakan penglingsir Puri Ageng Blahbatuh.
Disebutkannya selama hidupnya, mendiang ikut aktif dalam kegiatan forum kerajaan nusantara dan pengemar tanaman hias anggrek. Dikatakannya, pemereman dengan Padma Negara adalah pakem yang sudah ada di puri, “Pemereman, warga pengusung dan melibatkan 13 banjar,” terang AA Kakarsana.
Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo menyebutkan Polres Gianyar mengerahkan 80 orang personil untuk pengamanan. “Fokus utama kami adalah pengamanan jalur lalulintas. Karena arah ke Puri Blahbatuh tertutup kecuali untuk undangan dan penghuni,” terang Kapolres Priyanto Priyo Hutomo. Dikatakannya sejauh pemantauannya, seluruh personel yang bertugas di setiap titik, arus lalulintas berjalan lancer.
ADVERTISEMENT
Hadir pula, komunitas pencinta lingkungan, Trash Hero yang mengikuti pengarakan dan berjalan paling belakang. Komunitas ini berjalan sambil menggendong kantong dan memunguti sampah di sepanjang jalan menuju setra. Sampah yang banyak dipungut adalah sampah bekas minuman air atau air mineral yang disediakan untuk pengusung dan dibawa oleh penonton. (kanalbali/KR11)