Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Pantai Gumicik Terkena Abrasi, 138 Nelayan Tak Bisa Melaut
4 September 2019 14:25 WIB

ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali - Sebanyak 138 nelayan dari tiga kelompok nelayan di Perairan Pantai Gumicik, Ketewel, Gianyar, Bali, kehilangan tempat menambatkan perahu. Wilayah tersebut merupakan pesisir paling barat wilayah Gianyar, dan sejak beberapa tahun ini terkena dampak abrasi.
ADVERTISEMENT
Alhasil, para nelayan terpaksa menitipkan perahu mereka kepada kelompok nelayan lain. Tokoh Banjar Gumicik, Desa Ketewel, Wayan Puja, menyebutkan sudah hampir sejak tiga bulan lalu nelayan tidak melaut karena tidak memiliki tempat menambatkan perahu.
“Ada perahunya yang dititip di Banjar Kubur atau Banjar Manyar,” ujar Wayan Puja, Rabu (4/9).
Ia mengatakan, kondisi di Pantai Gumicik, antara pantai dengan rumah penduduk atau vila, sudah menyatu, sehingga tempat menambatkan perahu tidak ada. “Pantai Gumicik langsung bersentuhan dengan rumah penduduk, tempat menambatkan perahu tidak ada,” tuturnya.
Wayan Puja yang juga penjual ikan goreng kering hasil tangkapan nelayan ini menyebutkan, Pantai Gumicik membutuhkan krib pengaman pantai. “Selain pengamanan untuk rumah warga, juga nelayan memiliki tempat menambatkan ikan,” jelas Wayan Puja.
ADVERTISEMENT
Panjang krib yang dibutuhkan untuk penyelamatan pantai dan tempat penambatan ikan sekitar 400 meter untuk menyambung krib sisi barat dan timur yang sudah ada. Di samping itu, menurutnya, sepanjang pantai yang terkena abrasi itu ada beberapa tempat suci dan salah satunya Pura Sanghyang Aya, yang di-empon banyak warga pesisir.
Bahkan, Wayan Puja menyebut kelompok nelayan bersama warga setempat sudah mengajukan proposal ke Bupati Gianyar dan diteruskan ke Gubernur Bali. “Namun sampai saat ini belum ada perbaikan atau pengerjaan krib pantai,” jelasnya. (kanalbali/KR11)