Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Pasar Takjilan Ramadhan di Kampung Jawa Denpasar Kembali Digelar
14 April 2021 15:42 WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Aktivitas di samping Masjid Baiturrahman Jl. Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kota Denpasar terlihat ramai menjelang berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan. Kawasan yang biasa disebut sebagai Kampung Jawa itu, menyajikan aneka macam menu kudapan khas untuk takjil berbuka puasa disajikan di sepanjang jalan.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah pasar ramadhan akan sangat membantu ekonomi masyarakat, karena selama pandemi COVID-19 kan masyarakat sangat sulit untuk mencari nafkah," kata Ketua Yayasan Masjid Raya Baiturrahmah, H. Junaidi saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).
Kampung Jawa memang selalu menjadi tempat favorit bagi umat muslim Kota Denpasar untuk berburu kuliner buka puasa. Kudapan ringan hingga makanan berat tersaji seperti aneka macam es, rendang, sate, serta sejumlah menu makanan lainnya.
Digelar ditengah pandemi COVID-19, pelaksanaan Pasar Ramadhan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Karena lokasinya masih di lingkungan masjid, tentu kami bertanggung jawab untuk mengatur jaraknya, lokasinya, dan yang terpenting protokol kesehatannya juga, terus disediakan hand sanitezer, tempat cuci tangan, dan setiap pengunjung di tes suhu. Kalau diatas yang telah ditentukan ya tidak boleh masuk," kata H. Junaidi.
ADVERTISEMENT
Soal jumlah stand makanan yang disediakan, ia mengaku jumlahnya tak sebanyak jika dibandingkan dengan sebalum pandemi COVID-19. Jika sebelum pandemi jumlah stand bisa lebih dari 100, kini yang disediakan kurang dari 50 stand makanan.
"Tidak terlalu banyak, karena pandemi, kalau dulu sebelum pandemi kan sampai 100 stand, sekarang kurang dari 50. Kami juga sudah menghubungi Babinsa dan Babinkamtibmas untuk membantu menjaga ketertiban terutama protokol kesehatan," tuturnya.
Sementara itu, salah satu pedagang yakni Najmudi mengaku keberadaan Pasar Ramadhan sangat membantunya terutama dari segi penghasilan. Warga kampung Jawa yang sehari-hari bekerja sebagai supir angkutan umum di Denpasar itu mengaku tak ingin melewatkan momen Pasar Ramadhan dengan berjualan.
"Jualannya ini kan tidak satu hari penuh, jadi setiap sore masih bisa membentu keluarga untuk menjajakan makanan disini," kata dia.
ADVERTISEMENT
Meski tak seramai sebelum pandemi COVID-19, ia mengaku aktivitas Pasar Ramadhan secara umum telah membangkitkan ekonomi masyarakat. Pria yang berjualan aneka ragam jenis sate itu, menyambut antusias sejak Pasar ramadhan pertama kali digelar pada Selasa (13/4) kemarin.
"Hari pertama kemarin saya menyediakan 200 tusuk sate, dan alhamdulillah itu laku semuanya. Harganya bervariasi, ada yang Rp. 2.500 dan Rp 3.000, tergantung ukuran. Semoga sepanjang puasa ini bisa terus ramai," tuturnya. (Kanalbali/ACH)