Konten Media Partner

Pasca-pandemi COVID-19, Bali Perlu Desain Pembangunan Baru

24 Maret 2021 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPW Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali, Agus Maha Usadha - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPW Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali, Agus Maha Usadha - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Situasi pandemi COVID-19 telah membuat Bali kelimpungan hingga saat ini karena kondisi ekonomi yang sepenuhnya tergantung kepada pariwisata. Upaya recovery Bali pasca pandemi mestinya dijadikan kesempatan untuk memperbaiki diri sehingga penopang ekonomi Bali kian beragam.
ADVERTISEMENT
Masalah itulah yang akan menjadi topik pembicaraan dalam event ‘Bali Economic and Investment Forum 2021: Grand Design of Bali Economic Recovery’. “Ini menjadi kesempatan kita untuk menata ulang Bali, khususnya untuk memberi perhatian khusus pada pertanian dalam arti luas,” kata Nyoman Baskara yang menjadi panitia pengarah, Rabu (24/3/2021).
Pihaknya mencatat, pertumbuhan ekonomi Bali saat ini minus 12,8 % dengan kerugian rata-rata 9 Triliun per bulan. Dalam situasi itu, para pelaku usaha berada di ambang kebangkrutan sehingga memerlukan stimulus khusus. Di pihak lain, situasi global membuat dunia pariwisata mengalami perubahan yang mendasar sehingga pada saat recovery memerlukan kemampuan adaptasi pada situasi baru tersebut.
“Disini kita melihat sektor pertanian justru masih mengalami pergerakan, meskipun banyak pekerja pariwisata bahkan dari luar negeri yang terpaksa pulang ke desa,” ujarnya.
Suasana di kawasan Kuta yang sepi pengunjung sejak pandemi COVID-19 - IST
Sementara itu Ketua DPW Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Agus Maha Usadha yang menggagas seminar ini mengatakan, pihaknya ingin menyatukan persepsi para pelaku pariwisata, pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat untuk dapat segera menemukan formula kebangkitan Bali. “Bukan hanya untuk menjawab persoalan saat ini, tetapi menjadi komitmen untuk kedepannya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Seminar Nasional itu akan berusaha menghadirkan sejumlah Menteri, termasuk Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menparekraf Sandiaga Uno, Kepala BKPM Bahlik Kacaribu, dan lain-lain. Seminar akan diikuti sekitar 100 orang secara offline dan 1.000 peserta online. (kanalbali/RFH)