Konten Media Partner

Pecalang Bersiap Ikut Amankan Pemilu 2019

19 September 2018 17:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pecalang Bersiap Ikut Amankan Pemilu 2019
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PECALANG ikut serta dalam apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2018 dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 (kanalbali/KR4)
ADVERTISEMENT
DENPASAR , kanalbali.com - Pecalang (petugas keamanan desa adat-red) ikut serta bersama ribuan personel gabungan Polda Bali, TNI, Linmas dalam apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2018 dalam rangka pengamanan Pemilu tahun 2019 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Renon, Denpasar, Rabu (19/9).
Apel dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia bertujuan untuk mengecek kesiapan personel, sarana, dan prasarana sebelum diterjunkan untuk melaksanakan pengamanan dengan harapan pemilu dapat terselenggara dengan aman dan lancar. Polda Bali akan mengerahkan 2.888 personel dan TNI sekitar 2.000 personel.
Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunartha yang memimpin apel mengatakan, pemilu dapat dikatakan sebagai penanda utama demokrasi karena masyarakat diajak untuk ikut serta menentukan pemimpinnya pada periode mendatang. dalam kaitan tersebut, Bangsa Indonesia akan kembali menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilu tahun 2019 yang tahapannya tengah berlangsung saat ini.
ADVERTISEMENT
“Pemilu tahun 2019 memiliki kompleksitas kerawanan dan karakteristik yang khas, karena untuk pertama kalinya Pileg dan Pilpres akan dilaksanakan secara serentak dengan ambang batas parlemen sebesar 4%. Kondisi ini akan menuntut pada adanya upaya maksimal dari masing-masing partai politik dalam berkompetisi secara ketat untuk meraih suara sebanyak-banyaknya,”ujarnya.
Dalam kacamata kamtibmas, peningkatan intensitas kegiatan politik ini tentunya dapat memunculkan potensi kerawanan dibidang keamanan, diantaranya yang cukup menjadi perhatian bagi Polri adalah pemanfaatan politik identitas, penyebaran isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa, serta penyebaran hoax dan hate speech, yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
“ Karakteristik kerawanan kita di Bali hampir sama seperti yang disampaikan Kapolri. Polda Bali sudah melaksanakan kegiatan cipta kondisi dan koordinasi untuk memetakan segala potensi kerawanan yang akan terjadi. Hal itu sudah dibahas dalam Rakorda, dimana pihak KPU diminta untuk menjelaskan mekanisme Pemilu nantinya dan Bawaslu menjelaskan potensi-potensi kerawanan yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu sehingga kami bisa lebih awal melakukan deteksi dini dan cegah dini,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Apel mulai pukul 08.30 itu dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri, Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet serta pejabat Utama Polda Bali. (kanalbali/KR4)