Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Pelestarian Budaya, Dinas Kebudayaan Denpasar Gelar Lomba Mewarnai Wayang
29 Desember 2018 19:14 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB

ADVERTISEMENT
Peserta Lomba mewarnai wayang antusias mengikuti kegiatan yang digelar Disbud Denpasar, Sabtu (29/12)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Memupuk rasa cinta terhadap tradisi, seni dan budaya dilakukan sedari dini. Dinas Kebudayaan Kota Drnpasar melalui Sanggar Padma Natha yang menggelar lomba mewarnai wayang serangkaian dari acara Denpasar Festival 2018 dengan melibatkan sekitar 50 peserta dari sanggar seni di kawasan Denpasar.
Tidak hanya sekedar lomba, kegiatan tersebut sebagai salah satu misi untuk menjaga kelestarian dan memperkenalkan salah satu warisan budaya Bali, Wayang. Peserta yang di dominasi oleh anak-anak itu diberikan kebebasan untuk mewarnai masing-masing karakter pewayangan yang telah disediakan oleh panitia.
"Mereka kami biarkan berekspresi dan mereka bisa memilih dua teknik pewarnaan modern atau tradisional,"kata I Made Beni Yuda selaku Pembina Sanggar Padmanatha saat ditemui dilokasi kegiatan. Sabtu, (29/12).
ADVERTISEMENT
Dipilihnya wayang, menurut Beni di Bali khususnya Denpasar, wayang belakangan ini mulai terlupakan dan seakan kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat sedangkan wayang sendiri adalah salah satu sarana yang digunakan setiap gelaran upacara tertentu di Balim "Sudah sepatutnya kita kenalkan agar mereka tahu dan semakin cinta terhadap budayanya sendiri,"lanjutnya.
Ia juga menyampaikan dalam kegiatan itu peserta tidak hanya sekedar datang lalu pergi, peserta pun diajarkan tentang tokoh wayang yang mereka warnai sehingga peserta pun jadi mengetahui siapa tokoh dan karakter dari wayang tersebut. "Mewarnai wayang secara tradisional ini sangat sulit karena ada pakem khusus yang harus dilalui sehingga perlu kesabaran lebih,"jelasnya.
Wayan Purnada salah satu orang tua peserta yang menemani anaknya ikut kegiatan itu sangat mendukung kegiatan itu. Ia menilai kegiatan positif itu perlu dikembangkan agar masyarakat dan anak-anak jadi mengerti dan mengetahui tradisi yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak saya jadi mengerti dan antusias dengan pewayangan dan saya rasa ini perlu dikembangkan dan diadakan secara rutin,"ucap pria asli Sumerta Kaja ini. (kanalbali/GAN)