Konten Media Partner

Pemetaan dari Udara, 600 Hektar Lahan di Jembrana Bali Terdampak Bencana Banjir

2 November 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan drone untuk pemetaan udara dampak banjir Jembrana, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan drone untuk pemetaan udara dampak banjir Jembrana, Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
JEMBRANA, kanalbali.com - Pemetaan udara atas dampak banjir di Jembrana, Bali dilakukan oleh Gerakan Fly for Humanity yang bekerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Penerbangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Udayana, BPBD Provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, 600 hektar area di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana, Bali, terdampak banjir bandang. Salah satu wilayah dengan tingkat kerusakan paling parah adalah Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegal Cangkring yang berada disepanjang daerah aliran Sungai Biluk Poh, Jembrana.
“Kita gunakan drone dengan resolusi tinggi, serta foto dan video untuk arsip kebencanaan di sepanjang Sungai Biluk Poh," kata Septian Firmansyah satu penggagas gerakan Fly for Humanity dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/11).
Foto udara dari hulu ke hilir sampai di banjar (lingkungan) terakhir Biluk Poh. Dengan dua kali terbang menggunakan fixed wing UAV, tim ini berhasil memetakan area terdampak banjir bandang seluas 600 hektar.
Hasil pemetaan ini nantinya dapat digunakan untuk melakukan analisis dampak banjir bandang, membantu tim respon bencana dalam melakukan aksi yang tepat. Selain itu digunakan untuk mitigasi bencana.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna yang hadir langsung mengatakan, dari hasil foto udara pemerintah daerah memiliki gambaran pasca bencana. Artinya, kedepan pemerintah bersama jajaran telah memilki langkah strategis penanggulangan banjir dari data yang dimiliki.
Sebelumnya, cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Jembrana, pada Senin (17/10) Lalu. Banjir itu menerjang sejumlah titik di wilayah Kabupaten Jembrana. (kanalbali/KAD)