news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Pemuda Badung Utara Tetap Konsisten Tolak Reklamasi.

27 Maret 2018 6:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemuda  Badung Utara Tetap Konsisten Tolak Reklamasi.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
, kanalbali.com -- Rencana reklamasi 700 ha akan dilakukan di kawasan pesisir selatan Kabupaten Badung, tepatnya di Tanjung Benoa. Hal itu tak menghalangi solidaritas dari kawasan Badung Utara yang juga ikut menolak megaproyek itu.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan sejumlah pemuda di Desa Petang. Pada hari minggu, 25 maret 2018 mereka mendirikan 3 buah baliho penolakan reklamasi Teluk Benoa diwilayah Desa Petang, masing-masing di perbatasan desa, didepan Banjar Petang Kelod dan didepan Banjar Angantiga. Pemasangan baliho tersebut dikoordinir oleh STT Kumara Chanti, Banjar Petang Kelod.
Menurut Ketua STT. Kumara Chanti, Eko Pudja Werdi bahwa pendirian 3 baliho yang mereka lakukan merupakan bentuk konsistensi mereka dalam menolak proyek reklamasi Teluk Benoa. "Sejak 3 juli 2016 kami telah mendeklarasikan ketegasan pemuda Petang untuk menolak reklamasi Teluk Benoa dan tidak akan berhenti sampai rencana proyek reklamasi tersebut dibatalkan", jelasnya.
I Gede Yana Indrawan, salah seorang penggerak gerakan Bali Tolak Reklamasi di Desa Petang mengatakan semangat para pemuda di Petang tidak pernah pudar dalam berjuang menolak reklamasi Teluk Benoa. "2018 ini tahun penentuan perjuangan kita dalam menolak reklamasi Teluk Benoa untuk itu semangat harus dijaga dan kami pemuda Petang siap memenangkan Teluk Benoa", ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu I Wayan Suryantara, SH salah seorang tokoh masyarakat Desa Petang menjelaskan bahwa ia sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada para pemuda di Petang yang konsisten menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa.
"Kami sangat mendukung kegiatan para pemuda Petang menyuarakan aspirasi mereka dalam menolak rencana rekalamasi Teluk Benoa yang jelas-jelas akan merusak alam Bali. Reklamasi Teluk Benoa bertentangan dengan Tri Hita Karana yang salah satunya menjunjung keharmonisan manusia dan alamnya", jelasnya. (kanalbali/RLS)