Penataan Pura Besakih Dimulai, Pemerintah Siapkan Dana Rp 900 Miliar

Pura Besakih di Karangasem, Bali - IST

DENPASAR- Pembangunan fisik Kawasan Suci Pura Besakih resmi dimulai pada Rabu, (18/8) yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Bali I Wayan Koster serta Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem.

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan program perlindungan Kawasan Suci Besakih tersebut senilai Rp 900 miliar.

"Anggaran ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Provinsi Bali senilai Rp 400 miliar, serta Rp 500 miliar dari APBN Kementerian PUPR," kata Koster secara virtual dalam acara peletakan batu pertama Pembangunan Kawasan Suci Besakih, Rabu, (18/8/2021).

Pura Besakih merupakan pusat persembahyangan umat Hindu - IST

Dia menjelaskan bahwa pembangunan ini dilaksanakan secara bertahap mulai 2020 hingga 2022. Tahap pertama telah dilaksanakan pengadaan lahan dengan anggaran senilai Rp170 miliar yang bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali 2020.

Tahap kedua dilaksanakan pembangunan fisik mulai 2021 hingga selesai pada 2022 dengan anggaran senilai Rp730 miliar.

"Semoga pembangunan ini dapat berjalan lancar sesuai target tanpa hambatan apapun, terlebih lagi program ini merupakan program monumental memasuki Bali Era Baru," tambahnya.

Gubernur Bali Wayan Koster saat peletkan batu pertama pemugaran Pura Besakih - IST

Koster menuturkan, Pura Agung Besakih terletak di lambung Gunung Agung sebagai tempat pemujaan utama Umat Hindu dan juga pura tertinggi di Bali. Pura ini mencangkup gugusan 117 unit pura, yakni 22 pura utama, 4 pura catur lawa, 14 pura pedharman, serta kategori pura lainnya yang diyakini oleh masyarakat erat kaitannya dengan keberadaan Pura Agung Besakih.

"Karena itu Pura Agung Besakih merupakan pura terbesar, tidak hanya di Bali tapi juga di seluruh nusantara bahkan di dunia," jelas Koster. (kanalbali/LSU)