Pencemaran Laut Diduga Jadi Penyebab Matinya Penyu di Jembrana Bali

Konten Media Partner
4 Juni 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencemaran Laut Diduga Jadi Penyebab Matinya Penyu di Jembrana Bali
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PETUGAS BKSDA mengevakuasi bangkai penyu lekang di Desa Cupel, Jembrana (kanalbali/KR5)
ADVERTISEMENT
JEMBRANA, kanalbali.com -- Seekor penyu Lekang kembali ditemukan dalam kondisi mati di pantai selatan Banjar Kembang, Desa Cupel, Kecamatan Negara. Penyu jenis lekang tersebut kondisinya sudah busuk dan terikat tali pada salah satu kakinya. Ini merupakan penemuan ke delapan kalinya dalam dua bulan terakhir.
Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan, penyu tersebut ditemukan sudah dalam kondisi mati di pasir pantai sekitar pukul 08.00 Wita oleh warga setempat. Temuan penyu tersebut kemudian dilaporkan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Resort Jembrana.
Wayan Anom Astika Jaya dari kelompok pelestari penyu Kurma Asih Desa Perancak mengatakan, kemungkinan matinya penyu tersebut karena habitatnya rusak akibat pencemaran laut , termasuk pencemaran sampah plastik.
Karena kalau dulu penyu banyak mati karena diburu, sekarang tidak ada pemburu penyu tapi mulai berkurang karena mati secara tiba-tiba. Sebagai pelestari penyu, Anom mengaku kecewa karena tidak ada penanganan dari pihak terkait jika ada penyu mati.
ADVERTISEMENT
Selama ini, setiap ada penyu mati hanya bisa langsung dikubur, tidak pernah dicari tahu apa penyebab kematian penyu. Karena itu, pihaknya akan mengajak pihak-pihak berkompeten untuk meneliti lebih lanjut mengenai kualitas air laut perairan selat Bali.
Petugas BKSDA yang menerima laporan mengaku kesulitan melakukan evakuasi karena air pasang dan penyu sudah terbawa arus ke tengah, sehingga perlu menunggu penyu terdampar lagi.
Saat ditemukan, penyu jenis langka tersebut yang sudah membusuk, terdapat tali plastik yang terikat kencang pada kaki bagian depannya. Pada kaki belakang juga terdapat luka yang sudah membusuk, serta sekitar kepala juga terdapat luka. Namun meskipun demikian, petugas belum bisa memastikan penyebab kematiannya.
“Dari hasil identifikasi, penyu tersebut merupakan jenis lekang dewasa. Karena kondisi penyu sudah membusuk, langsung kami kubur di pasir pantai. Kalau belum busuk kami bawa ke Denpasar untuk identifikasi lebih lanjut," terang Wayan Suamba, petugas dari BKSDA Resort Jembrana, Senin (4/6/2018).
ADVERTISEMENT
(kanalbali/KR5)