Konten Media Partner

Pengusaha Kopi Kintamani Ini Ungkap Cara Memperoleh Kopi Terbaik

19 Oktober 2018 16:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha Kopi Kintamani Ini Ungkap Cara Memperoleh Kopi Terbaik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
I Wayan Tunas Wijaya Saat meracik kopi Kitamani buatannya.(kanalbali/GAN)
DENPASAR, kanalbali.com --- Perkembangan kopi di Indonesia begitu pesat terutama di Bali, menjamurnya coffee shop pun selalu dipenuhi oleh generasi milenial. Ada hal cerita lain dari pengusaha dan petani kopi di Bali.
ADVERTISEMENT
I Wayan Tunas Wijaya namnya, Dia yang mulai terjun dibisnis kopi sejak 2014 ini pun menjabarkan cara mendapatkan kopi dengan kwalitas terbaik yakni dengan cara petik olah ia menjamin kwalitas terbaik akan didapatkan serta menggunakan kopi yang benar-benar matang.
"Maksimal didiamkan selama 4 jam setelah memetik, jangan mencampurkan kopi yang merah (matang-red) dengan yang lain karena akan mempengaruhi rasa,"jelasnya saat ditemui dalam acara Indonesian Specialty Coffee Coference 2018 di Sanur. Jumat, (19/10).
Ia menilai, saat ini banyak pengusaha kopi yang lebih mengejar omzet ketimbang kwalitas sehingga hal sederhana kadang terabaikan dan hal tersebutlah yang mempengaruhi kwalitas dan rasa kopi yang dihasilkan. "Akan terlihat jelas dari rasa dan aroma,"tegasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, ia pun merasa kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar sehingga untuk mengakali hal tersebut, dirinya menggunakan system pre order (PO). "Saya saat ini bertani di atas lahan 25 hektar, tapi tetap kewalahan memenuhi permintaan pasar,"terangnya.
Pemilik produk Belantih Coffee Farm ini pun mengakui dalam menjalankan bisnisnya ia tidak serta merta mencari keuntungan namun bagaimana dirinya berusaha untuk berbagi dan mengedukasi para petani. "Jadi saya berusaha sharing dengan petani bagaimana mendapatkan hasil terbaik begitupun kepada konsumen,"ucapnya.
Perjuangannya pun berbuah manis, ia mampu meraup omzet 150 hingga 200 juta setiap bulannya. Dan hingga saat ini dirinya lebih banyak memasok kopi ke Jepang dan Jakarta. "Jepang paling banyak sisanya paling Amerika dan Asia sedangkan dalam negeri Jakarta paling banyak,"tandasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai disana, dirinya juga berhasil membuka gerai di kawasan Seminyak. "Kalau tempat pengolahan dan gudang ada di Belantih Batukaang, desa Belantih, kec. Kintamani, kabupaten Bangli sedangkan Farmers Brews di Jalan Drupadi no 21 Seminyak,"tutupnya.
Namun dia menjelaskan jika pihaknya merasa dirugikan dengan adanya broker yang masih bekeliaran di wilayah Kintamani. Ia mengklaim bahwa kopi yang beradar dengan mengatas namakan Kopi Kintamani tidaklah benar-benar produk terbaik Kintamani melainkan kopi yang telah di campurkan dengan beberapa kwalitas. (kanalbali/GAN)