Percepat Kebangkitan Bali, PHRI Usul Bebas Visa untuk Negara ASEAN

Konten Media Partner
29 Maret 2022 9:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis asing saat berada di Sanur, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Turis asing saat berada di Sanur, Bali - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Untuk mempercepat kebangkitan pariwisata Bali, pemerintah diminta mempertimbangkan kejikan kebijakan free visa atau bebas visa bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
ADVERTISEMENT
Hal itu dinyatakan Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Selasa (29/3/2022).
"Free visa dan VoA itu berbeda. Bila VoA bagi PPLN yang masuk ke Bali harus membayar Rp 500 ribu saat tiba di bandara dan free visa tidak perlu berbayar," katanya.
"Kita mengusulkan bebas visa seperti dulu. Dulu, Indonesia memberikan free visa untuk negara Asean yang datang ke Indonesia hingga 14 juta orang di tahun 2019 dan yang ke Bali mencapai 6,3 juta," jelasnya.
Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya - IST
Menurutnya, bebas visa bagi negara-negara di Asean akan berdampak positif bagi okupansi hotel di Bali. Karena, para wisatawan Asean bisa langsung traveling ke Indonesia khususnya ke Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya, Bali perlu terus memperluas VoA ke negara-negara Uni Eropa yang belum masuk daftar VoA serta memperbanyak maskapai penerbangan internasional setiap harinya.
"Dengan langkah itu, untuk tahun 2022 ini peningkatan bisa akan mencapai sampai 40 persen di akhir tahun dan tahun 2023 akan mulai bangkit lagi, bisa kita recovery," ujarnya.
Menurutnya, untuk usulan free visa untuk Asean Country akan disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pada rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat ini dengan penerapan Visa On Arrival (VoA) dan bebas karantina tingkat okupansi hotel sudah mencapai 25 persen yang sebelumnya hanya 15 persen. Selain itu, kedatangan wisatawan mancanegara per harinya mendekati angka seribu orang. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT