Perkaya Desain Perhiasan, Happy Salma Terinspirasi Alam Bali hingga Karya Sastra

Konten Media Partner
28 September 2023 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Happy Salma bersama Sri Luce Rusna sebagai pendiri Tulola saat menunjukkan koleksi perhiasan mereka di Sanur, Bali - KAD
zoom-in-whitePerbesar
Happy Salma bersama Sri Luce Rusna sebagai pendiri Tulola saat menunjukkan koleksi perhiasan mereka di Sanur, Bali - KAD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali.com - Tak terasa artis Happy Salma bersama Sri Luce Rusna dan Franka Franklin Makarim telah 15 tahun silan mendirikan brand perhiasan bernama Tulola. Untuk memperingatinya, ratusan karya eksklusif di pamerkan di Andaz Sanur, Rabu (27/9/2023).
ADVERTISEMENT
Pada pameran bertajuk “A Journey Within, 15 Years of Design" itu juga diberikan penghargaan khusus kepada maestro pembuatan keris Made Pada.
"Pada 2022, kami berkolaborasi untuk membuat koleksi khusus 'ketenangan jiwa' yang menggali seni desain tradisional," kata Happy Salma.
Adapun perayaan perjalanan kreatifnya telah melahirkan ratusan motif baru serta ribuan desain seni perhiasan. "Ada beberapa diantaranya yang ikonik yang lahir karena kolaborasi dengan berbagai seniman," imbuhnya.
Beberapa diantaranya juga terisnpirasi dari tokoh-tokoh dunia sastra seperti Emiria Soenassa dan Pramoedya Ananta Toer. "Kalau dari Bali, sudha jelas bahwa Bali itu rumah kita dan sumber inspirasi dan kekuatan kita. Kita banyak terinspirasi dari banyak perupa, pelukis, bahkan penyanyi dan buku-buku sastra,". ujarnya.
ADVERTISEMENT
Brand Tutola berawal dari sebuah garasi sederhana di Pulau Bali pada tahun 2007. Lalu, menjadi ikon seni perhiasan dengan fokus pada transformasi teknik dan motif tradisi menjadi karya yang modern. Perjalanan ini semakin berkembang saat Happy Salma bergabung pada tahun 2011 dan membawa tema-tema yang beragam dan lintas disiplin ke dalam kreativitas mereka.
"Kita itu tidak pernah berkarya sendirian, selalu sama-sama dan customer itu adalah tulang punggung kami. Sri awalnya sendiri (berkarya) dari enam tukang, sekarang kita ada 80 tukang. Pegawai kita tadinya yang hanya belasan sekarang 200 orang. Dan kita pengen ngasih tau, seni membuat perhiasan itu bisa menghidupkan dan membanggakan," ujarnya.
Sri Luce Rusna menambahkan, dalam berkarya bahwa Bali adalah rumah untuk mendapatkan inspirasi dan memiliki kreativitas yang terjalin."Dari dulu kita memang di Bali, studio aku di Bali. Semua inspirasi juga dari Bali dan jika ada (inspirasi ) dari luar Bali kita bawa juga ke sini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk brand Tulola saat ini telah membuka delapan toko di tiga kota utama di Indonesia, yaitu Bali, Jakarta, dan Surabaya. Sementara, seni perhiasan yang dipamerkan dalam 15 tahun adalah desain paling terfavorit.
"Ini desain-desain yang favorit kita pilih-pilih, selektif item dari aku sama Happy selama 15 tahun ini, yang sangat signifikan buat kita secara desain dan secara konsep," ujarnya.
Sri juga mengungkapkan, dalam berkarya seni perhiasan tantangannya adalah pencari pengerajin yang mampu mewujudkan konsep atau inspirasi yang sudah didapatkan. (kanalbali/KAD)