Pertashop Jadi Jurus Pertamina Menebar Manfaat di Pelosok Bali

Konten Media Partner
25 Oktober 2020 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan Pertashop di Jalan Rama, Mengwi, Badung, Bali - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Layanan Pertashop di Jalan Rama, Mengwi, Badung, Bali - ACH
ADVERTISEMENT
BADUNG - Made Budiasa (47) dulu biasa membeli Pertamax di kios pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) kecil di dekat rumahnya. Harganya Rp 10 ribu per liter. Tak terlalu mahal memang dibandingkan dengan membeli di SPBU yang jaraknya lumayan jauh.
ADVERTISEMENT
Namun akibatnya, ia kadang harus merasakan ketidaknyamanan. Mulai dari 'tarikan' motornya yang kurang kuat hingga mogok di jalan. " Saya sih khawatir, yang dijual itu sudah dicampur , jadi kualitasnya sangat rendah," kata Made ketika ditemui Kanalbali di dekat Pasar Mengwi, Badung, Minggu (25/10). 
Sejak akhir Februari 2020 lalu, Made mulai bisa bernafas lega. Di dekat tempatnya beraktivitas sehari-hari sebagai pedagang, sudah dibangun Pertamina Shop (Pertashop), layanan penyalur PT Pertamina (Persero) dengan skala kecil. Harga yang ditawarkan lebih murah, Rp 9.200 per liter, dan bensinnya pun murni dengan oktan 92 atau Pertamax 92. 
Tak cuma Made yang diuntungkan, sebab outlet Jl Rama, Mengwi itu dibangun di tempat yang strategis. Dekat dengan pasar juga bersebelahan dengan pemukiman penduduk hingga sekolah.
Sekretaris Desa Mengwi, I Putu Suadnyana - ACH
"Keberadaan SPBU dari Pasar Mengwi itu sekitar empat kilometer, makanya warga akan lebih memilih mengisi di Pertashop," kata Sekretaris Desa Mengwi, I Putu Suadnyana saat ditemui di kantornya, Sabtu (24/10).
ADVERTISEMENT
Suadnyana bercerita, awal mula Desa Mengwi dipilih untuk dijadikan tempat Pertashop di Bali karena prestasi meraka dalam lomba desa tingkat Nasional. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberi reward atau penghargaan dengan pembangunan Pertashop.
"Pertamina yang memberi informasi dan kami sambut baik. Lalu kami carikan lahan berkoorinasi dengan desa adat karena tanah itu milik desa adat, dan disetujui," jelasnya. Bentuk kerjasama yang terjalin, investasinya 100 persen dari pihak Pertamina. Adapun pihak desa menyewakan lahan dengan biaya Rp 1 juta per bulannya.
Ke depannya, sangat terbuka kemungkinan untuk merubah sistem kerjasama itu menjadi sistem bagi hasil pada tahun 2021 mendatang. "Syaratnya itu kan BUMDES harus punya CV atau PT agar bisa melakukan pembelian minyak ke Pertamina, ini kita sedang kita urus, agar tahun 2021 nanti sistem bagi hasil itu sudah bisa dijalankan," tuturnya.
I Gede Candi, salah-satu warga yang bekerja di Pertashop- ACH
Selain akses kepada BBM yang berkualitas, manfaat lain juga sudah dirasakan warga. Salah-satunya adalah I Gede Candi (35) yang kini bisa menjadi petugas operasional Pertashop bersama seorang rekannya.
ADVERTISEMENT
"Jam-jam paling ramai itu pagi dari 7.00-10.00 WITA, kalau sore jam 17.00-20.00 WITA itu ramai juga," terang Gede saat dijumpai di lokasi Pertashop. Jam operasionalnya sendiri mulai dari pukul 07.00-21.00 WITA. Dalam sehari, rata-rata Pertamax yang terjual 800 liter. Kapasitas Pertashop itu untuk Pertamax mencapai 3.500 liter yang biasanya disuplai setiap 3 hari sekali.
"Untuk pendapatan, dalam satu hari itu bisa 6-7 juta. Jadi kalau sekarang jualan besok itu uangnya sudah disetor ke pihak pertamina melalui bank," jelas Gede yang mengaku digaji setara dengan standar Upah Minimal Kabupaten (UMK).
I Gede Candi saat melayani salah-satu konsumen di Pertashop - ACH
Mengenai keberadaan Pertashop di Bali, hingga pertengahan September 2020 ini, Pertamina telah mengoperasikan Pertashop di 7 titik penyaluran yang tersebar di wilayah Bali. “Ini adalah upaya PT Pertamina (Persero) untuk berinovasi dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan yang jauh dari lokasi SPBU atau Agen LPG,” kata Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR V, Rustam Aji.
ADVERTISEMENT
Program sinergi ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman Kementerian Dalam Negeri dengan PT Pertamina (Persero) tanggal 18 Februari 2020 tentang Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Desa dalam Peningkatan dan Pengembangan Program Pertashop di Desa.
Hal ini dimaksudkan untuk mendukung pemenuhan BBM di desa, terutama di 53% Kecamatan di Indonesia yang belum terjangkau akses SPBU dengan memanfaatkan asset desa.
Pengoperasian Pertashop di Bali disuplai oleh Integrated Terminal dan Fuel Terminal yang dimiliki oleh Pertamina di Bali. “Sampai dengan September ini, Pertashop di Bali telah mencapai 80% dari target 9 titik di Bali yang tertuang di Nota Kesepahaman Kementerian Dalam Negeri”, tambahnya. ( kanalbali/ACH )