Peserta UNBK Kejar Paket C di Bali Terganjal Tak Bisa Komputer

Konten Media Partner
27 April 2018 17:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta UNBK Kejar Paket C di Bali Terganjal Tak Bisa Komputer
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PESERTA UNKB kejar paket C yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan bekerjasama dengan empat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com -- Jumlah peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kejar paker C di di Bali tahun ini diprediksi menurun. Seperti di Tabanan tahun ini menurun dibanding tahun 2017. Penurunan itu karena sejumlah siswa tidak bisa bisa menggunakan komputer.
Hal itu diungkapkan oleh sekretaris panitia UNBK kejar paket C di Tabanan, Ni Komang Tri Ayu Ningsih menyebutkan peserta yang tidak datang saat UNBK umumnya sudah berusia diatas 50 tahun. Dinas Pendidikan Tabanan menggela UNBK kejar paket C di tiga sekolah yang diikuti siswa dari empat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) pada Jumat (27/4) hingga tanggal 30 April.
“Sudah sempat dihubungi, tapi tidak ada jawaban, sepertinya mereka enggan untuk menggunakan computer karena tidak terbiasa,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sekolah yang menggelar UNBK kejar paket C yakni, SMAN 2 Tabanan, SMKN 3 Tabanan dan SMAN 1 Pupuan. Jumlah peserta unbk kejar paket C di Tabanan tahun ini yang terdaftar sebanyak 219, namun jumlah itu berkurang pada saat hari pertama pelaksanaan sebanyak 86 menjadi 133. Pada 2017 jumlah peserta UNBK kejar paket c sebanyak 191.
Program kejar paket C ditempuh selama tiga tahun. Proses belajar ditempuh selama tiga hari seminggu. Biaya pertahunnya untuk kejar paket di Kabupaten Tabanan mencapai Rp 600 ribu.
“Sebagian besar peserta yang mengikuti UNBK kejar paket C di Tabanan adalah remaja yang putus sekolah,” kata Komang Tri Ayu Ningsih.
Untuk pelaksanaan UNBK peserta dikenakan biaya Rp 1 juta. Nantinya ijazah yang didapatkan setara dengan sekolah formal. Syarat lain untuk dapat mengikuti UNBK kejar paket C adalah mengikuti ujian sekolah.
ADVERTISEMENT
Seorang peserta UNBK kejar paket C, I Nyoman Baktiyasa menyebutkan dirinya ingin mendapatkan ijazah karena sudah termasuk golongan pegawai honorer K2 di Pemkab Tabanan. “Siapa tahu ada lowongan CPNS, kan bisa sya gunakan ijazahnya,” kata pria 45 tahun ini. (kanalbali/KR7)