Pesona Tinta China dalam Karya Handy Saputra

Everyday Blessed - KR11

Sosok ikan koi yang dalam tradisi oriental dimaknai sebagai pembawa keberuntungan dilukis selama tidak lebih dari tiga menit. Goresan cepat menjadi elemen penting dalam pembuatan karya bermedia kertas dan tinta China.

'Everyday Blessed', begitu lukisan itu diberi judul. Bersama puluhan lukisan lainnya, karya Handy Saputra itu kini dipajang di Rumah Sanur, Denpasar dalam pameran bertajuk 'The Audacity of Silent Brushes' .

Goresan liar tinta cina di atas media kertas menjadi ciri utama karya Handy. "Karya-karya yang dipajang disini saya ciptakan sedari tahun 2018 lalu,"ujar sang Perupa, Handy Saputra.

Menariknya lagi, Handy pada awalnya bukanlah seorang seniman melainkan seorang pengusaha. Tidak ada dasar pendidikan seni pada dirinya. "Seni itu universal dan saya rasa semua orang bisa melakukan kesenian,"ujarnya.

Berawal dari pergaulannya dengan seniman pada tahun '90 an, ia memutuskan untuk bereksplorasi dan menjadi pelaku seni. "Dari sana saya bereksperimen dan berproses. Sejauh ini saya menikmati proses itu," tambahnya lagi.

"Saya mendapat tantangan dari kawan-kawan seniman untuk melakukan sebuah pameran, itu membuat saya tertantang dan akhirnya saya laksanakan hari ini,"ungkapnya.

Menurut Handy, seni yang ia hasilkan adalah curahan dari segala hal yang ada dalam benaknya yang kemudian ia tuangkan. "Saya mengumpulkan banyak refrensi yang mempengaruhi gaya saya dalam berkarya,"imbuhnya.

Tinta cina yang pekat dan kental cenderung memberi kesan penegasan yang kuat. Biasanya, tinta ini dipergunakan untuk melukis kaligrafi. Ketika memberi warna, tinta cina harus diberikan air atau cairan lain sebagai pengencer.

Uniknya, jika digoreskan dalam media kertas, tinta cina dapat memberikan kesan gradasi tanpa menambahkan warna lain tergantung kadar intensitas cairan sebagai pengencer. Semakin banyak cairan digunakan, kertas akan banyak menyerap cairan dan membuat kesan gradasi secara alami. ( KR14)