Petisi Pelonggaran Bali Tak Direspons, Pelaku Pariwisata Pertimbangkan Aksi Demo

Konten Media Partner
8 Desember 2021 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pantai Kuta yang sepi turis sejak pandemi - IST
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pantai Kuta yang sepi turis sejak pandemi - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR- Kalangan pelaku pariwisata Bali telah membuat petisi di Change.Org untuk meminta pelonggaran Bali agar wisatawan mancanegara berminat datang ke Pulau ini. Namun, sampai hari ini pemerintah dinilai belum memberikan respons.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih sudah tiga minggu, belum ada respon dari Pemerintah Pusat. Sudah ada beberapa koordinasi-koordinasi kecil. Mungkin, pemerintahnya lagi berpikir kita akan tetap konsisten berjuang atau tidak untuk surat yang kita kirim ke Jakarta," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha di Kantornya, Denpasar, Bali, Rabu (8/12).
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan para pelaku industri pariwisata lain dan untuk batas waktu petisi tersebut harus dijawab oleh Pemerintah Pusat dan ditentukan adalah pada akhir Desember 2021.
"Kita juga berkoordinasi, kita lihat efektivitasnya (petisi) ini dan kita sampaikan juga harus ada limitnya. Kita sepakat tadi dengan teman-teman, kalau ini memang tidak ada respons kemungkinan Januari (2021), kita akan ada aksi semacam demo. Masih kita cari hari baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Iya tuntutannya satu hal, karena urusan masyarakat, karena Bali itu 52 persen PDRB-nya dari pariwisata, masyarakat kita tidak bisa hidup lama lagi. Kita, tidak ada waktu menunggu lama lagi, untuk urusan ini," ujarnya.
Sementara ditempat yang sama Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) Puspa Negara mengatakan, untuk aksi turun ke jalan pasti akan ada bila belum ada respons soal surat petisi tersebut.
Menurutnya, kalau bicara pariwisata tidak hanya pekerja hotel dan restoran yang terdampak. Tetapi pekerjaan marginal seperti daily worker dan pekerja kontrak serta lainya juga terimbas dengan adanya kebijakan pemerintah.
"Karena kita orang pariwisata, aksi tentu kita kemas agar tidak menjadi preseden buruk bagi kita. Tapi, justru perubahan untuk pemerintah untuk mengambil kebijakan agar masyarakat kita bisa bernafas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Forum Bali Bangkit (FBB) yang merupakan petinggi dari 34 perkumpulan pelaku pariwisata Bali membuat petisi pada Jumat (19/11) di Change.org. Petisi itu intinnya agar pemerintah mengambil langkah untuk mempermudha kedatangan wisatawan mancenagar ke Bali. (Kanalbali/KAD)