Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Pimpin WHDI Bali, Bintang Puspayoga Ajak Tingkatkan Solidaritas
18 Februari 2018 19:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
SELAMAT- Bintang Puspayoga menyampaikan selamat pada para penari, Minggu, 19 Februari 2018 (kanalbali/Humas)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Kota Denpasar menjadi tuan rumah peringatan puncak HUT WHDI Bali ke-30 dengan tema menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang dilaksanakan di Kampus ISI Denpasar, Minggu, 18 Februari 2018.
Ketua WHDI Provinsi Bali yang juga Istri Menteri Koperasi Ny Bintang Puspayoga mengatakan, diusianya yang ke-30 tahun, WHDI diharapkan dapat semakin meningkatkan kerjasama antar umat dan pemerintah. “Dengan meningkatkan solidaritas ini WHDI mampu menjaga Negara Kesatuan RI yang Kita cintai ini,” ujarnya.
Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara mengatakan saat ini Kota Denpasar ditunjuk sebagai tuan rumah HUT ke-30 WHDI. Serangkaian kegiatan telah dilaksanakan sejak pagi mulai dari lomba-lomba dan juga melaksanakan berbagai pameran dari masing-masing kabupaten/kota.
ADVERTISEMENT
“Kami harapkan melalui HUT WHDI ini dapat meningkatkan kreativitas anggota WHDI di seluruh kabupaten/kota se-Bali,” ujarnya. Untuk lomba-lomba yang dilaksanakan menurut Ny. Antari ada beberapa kriteria yang harus diikuti oleh semua peserta.
Seperti lomba membuat gebogan yang diikuti pengurus WHDI kabupaten/kota dengan waktu yang disediakan hanya 90 menit. Disamping itu dalam membuat geboban peserta harus menggunakan buah lokal yang dikombinasikan dengan jajan tradisional.
Sedangkan untuk lomba macepat diikuti anak-anak remaja dimana waktu yang disediakan hanya 15 menit. Dalam lomba ini materi yang dibawakan peserta dapat memilih diantaranya pucung, ginanti dan mas kumambang.
Untuk lomba tari Legong Tri Sakti, Ny. Antari menyampaikan pesertanya diikuti masing-masing kabupaten/kota dengan mengirim 1 grup dari sanggar tari. Dimana masing-masin grup terdiri atas 3 orang penari. Dari rangkaian kegiatan ini Ny. Antari mengharapkan dapat melestarikan adat dan budaya Bali melalui generasi muda.(kanalbali/IST)
ADVERTISEMENT