PMK Sudah Masuk, Bali Belum Jadi Daerah Prioritas untuk Vaksinasi

Konten Media Partner
4 Juli 2022 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengiriman sapi keluar Bali sebelum ada wabah PMK - IST
zoom-in-whitePerbesar
Pengiriman sapi keluar Bali sebelum ada wabah PMK - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, Kanalbali.com -- Pemerintah Provinsi Bali berupaya mendapatkan vaksin untuk mencegah meluasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini mulai menjangkiti sapi di Bali. Selama ini Bali belum mendapat prioritas karena masih berada dalam zona dengan kategori hijau.
ADVERTISEMENT
"Vaksin terbatas karena diprioritaskan untuk zona merah, Bali kan masih zona hijau. Sekarang, kita perjuangkan supaya dapat," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arsana Sukawati usai Rapat Paripurna di DPRD Bali pada Senin (4/7).
Sebelumnya diketahui 63 ekor sapi dinyatakan positif tertular PMK di Bali. Rinciannya, 38 kasus di Gianyar, Buleleng 21 kasus dan Karangasem sebanyak 4 kasus.
Temuan PMK di Gianyar memang mengejutkan karena semula pemerintah mengantisipasi PMK masuk dari wilayah barat. Karena itu menurut pria yang akrab disapa Cok Ace ini, besar kemungkinan menularnya PMK bukan antar hewan.
"Kemarin itu ditemukan di Gianyar, padahal kita antisipasi datang dari wilayah barat. Ada kemungkinan bukan hewan tapi mungkin pergerakan peternak atau manusia," ujar Cok Ace.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arsana Sukawati - IST
Dia menambahkan pemerintah telah mengambil langkah cepat untuk menekan penyebaran PMK. Berdasarkan laporan hingga Senin pagi, Gianyar telah bersih dari sapi yang terjangkit PMK.
ADVERTISEMENT
"Sekitar Gianyar tidak ada lagi yang positif. Saya sudah pantau jangan sampai ada (peternak) yang dirugikan," tandas Cok Ace.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, menyebut sudah ada 63 sapi di Bali yang terkena PMK. Karenanya, aktivitas pengiriman hewan ternak ke luar Bali dihentikan.
"Kita mulai hari sudah lockdown. Tidak boleh (pengiriman hewan ternak ke luar Bali) dan sudah ada surat dari kementerian. Kita lockdown dulu," kata Dr I Wayan Sunada selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali saat ditemui di ruangan kerjanya, di Denpasar, Bali, Sabtu (2/7).
Selain melockdown aktivitas pengiriman sapi, pihaknya juga akan melockdown hewan ternak di sekitar wilayah yang terdampak PMK agar wabah tersebut tidak menyebar ke wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun, di tempat lain di wilayah Bali yang masih bebas PMK, para pertenak masih bisa melakukan aktivitas pengiriman hewan ternak di wilayah Bali. "Kita lokdown pergerakan ternak di situ (terdampak wabah PKM) tidak boleh dan yang di tempat-tempat lain kan masih bersih (itu boleh)," imbuhnya.
(KanalBali/ROB)