Polisi Ambil Sampel DNA Bayi yang Diseret Biawak di Buleleng, Bali

Ilustrasi

Penyelidikan mayat bayi yang diseret biawak terus berlanjut. Kepolisian Polres Buleleng, mengambil DNA jenazah bayi yang ditarik oleh biawak. Hal tersebut, dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian bayi laki-laki itu.

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya saat dihubungi, Senin (22/6) menyatakan, pengambilan sampel DNA sudah dilakukan pada hari Jumat (19/6), sekitar jam 11.

"Untuk otopsi mencari DNA bayinya. Iya dikubur lagi setelah diambil beberapa simple oleh dokter forensik dan langsung dikubur lagi. Karena kulit-kulitnya sudah tidak ada lagi," imbuh Sumarjaya.

Ia juga menerangkan, bahwa hasil otopsi akan keluar 14 hari lagi untuk mengetahui penyebab tewasnya bayi. Setelah itu, akan kembangkan kembali. "Tadi, saya ketemu penyidiknya 14 hari baru ada hasil otopsi, setelah itu baru dikembangkan lagi. Sementara, masih dikembangkan tetapi itulah kita buktikan dulu dengan DNA nanti," jelasnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa untuk si pria pemilik bayi tersebut pihak kepolisian sudah mengantongi identitasnya. Namun, untuk lebih membuktikan ialah pengambilan simple DNA.

"Kalau berdasarkan pengakuan-pengakuan saat berhubungan tidak ada yang melihat. Tapi identitas (si laki-laki) mereka sudah dikantongi penyidik. Kalau kita terbuka nanti dia lari," ujar Sumarjaya.

Seperti yang diberitakan, penemuan mayat jenazah bayi yang ditarik oleh seekor binatang biawak membuat geger warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemutaran, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/6) lalu, sekitar pukul 14:00 Wita. Saat itu, seorang warga bernama Kadek Suwitra pulang dari pantai ditengah jalan melihat biawak menarik sesuatu benda dari tumpukan sampah di Jalan setapak yang ada di Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pemuetran, Kecamantan Gerokgak, Buleleng. Karena merasa penasaran langsung mendekati biawak dan terlihat dengan jelas yang ditarik adalah mayat bayi laki laki.

( kanalbali/KAD )