Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Populisme Berbasis Identitas dan Uang Bisa Hancurkan Demokrasi
19 Desember 2019 18:21 WIB

ADVERTISEMENT
Berkembangnya populisme yang mendasarkan diri berdasar ikatan identitas mengancam demokrasi karena menghasilkan pemimpin tanpa visi kebangsaan. Situasinya diperburuk karena di sisi lain muncul populisme yang hanya didasarkan oleh politik uang.
ADVERTISEMENT
"Kita tetap membutuhkan populisme yang didasari oleh pemihakan pada kepentingan bersama dan pemberdayaan masyarakat kecil," kata penulis buku 'Populisme Menghacurkan Demokrasi' I Made Pria Dharsana, Kamis (19/12).
Populisme merupakan istilah yang digunakan untuk paham yang mengutamakan kepentingan rakyat banyak, ketimbang kalangan elite. Namun menurut Made, isu ini kerap dimanfaatkan untuk memunculkan rasa nasionalisme dalam arti sempit, yang menolak semangat perubahan dan keterbukaan.
Fenomena itu sudah terjadi di Amerika Serikat dengan terpilihnya Donald Trump yang dalam janji kampanyenya menyiratkan sosok populis nan patriotis.
Kemudian, politik populisme di Inggris dinilai menjadi penyebab "British Exit", yang menyebabkan Inggris keluar dari Uni Eropa. Sementara di Asia, muncul sosok Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Masyarakat merasa tidak puas dengan elite pemerintah dan mulai memercayai tokoh-tokoh yang cenderung konservatif.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Indonesia, Made menilai fenomena populisme jika dikaitkan dengan gerakan kelompok kiri dan kanan ada kekhawatiran menguatnya paham-paham di Indonesia. "Makanya menguatnya gelombang populisme yang tanpa arah itu justru akan sangat membahayakan sistem Demokrasi dan masyarakat yang demokratis," jelasnya.
Dalam rangka menjawab kekhawatiran itu, Made membuat satu buah buku yang tujuan utamanya untuk mencoba atau mencegah dengan menumbuhkan kesadaran bahwa politik yang disampaikan atau dengan cara yang melalui populisme kanan atau politik identitas ini tidak sehat.
Buku berjudul 'Populisme Menghancurkan Demokrasi' merupakan ikhtiar I Made Pria Dharsana dalam rangka menjahit peristiwa politik, hukum dan sosio kemasyarakatan tanah air yang sangat makna. Ada banyak hal yang dibahas di dalam buku itu dalam berbagai geliat masyarakat Indonesia yang dimana kecenderungan perpolitikan tanah air yang menggunakan pola pola populisme itu tadi.
ADVERTISEMENT
Solusi lain yang ditawarkan Made selain yang tertuang dalam buku adalah tingkat kesadaran masyarakat harus dibangun baik di akademisi ataupun LSM, termasuk juga pers harus mengakomodasi dan menyampaikan informasi yang baik kepada masyarakat, menumbuhkan kesadaran masyarakat kalau ini dibiarkan justru akan mencapai sebuah tujuan yang justru menghacurkan.
"Dan nilai kehancuran itu tidak murah, mengembalikan merekatkan mengkohesikan itu kan perlu waktu. Apa yang sudah kita bangun, pondasi yang selama ini sudah kuat terus kita hancurkan dalam sekejab? Kan jangan," imbuhnya. (Kanalbali/ACH)