Potensi Seni dan Budaya di Denpasar Belum Digarap Maksimal

Konten Media Partner
22 November 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Dibia - IST
zoom-in-whitePerbesar
Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Dibia - IST
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR - Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Dibia menyebut, sejatinya Kota Denpasar merupakan salah satu daerah yang menjadi pusat seni dan budaya di Bali. Namun, potensi itu belum tergarap maksimal sehingga Denpasar belum jadi pusat seni dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Tokoh seni dan budaya yang mungkin tidak dimiliki oleh kota lain ada disini," kata Dibia dalam rilis yang diterima Minggu (22/11) serangkaian acara Webinar bertajuk 'Membangun Denpasar Berbasis Budaya' yang digelar Sapama Center.
Salah satunya seperti di bidang seni kerawitan yakni gamelan angklung yang memang khas denpasar, Selain dalam bidang seni kerawitan, lanjut Dibia, dalam seni pedalangan juga Denpasar juga memiliki potensi besar.
Wayang kulit calon arang yang selama ini kental dengan Denpasar menjadi salah satu warisan luar biasa yang dimiliki. "Selain itu Denpasar juga memiliki ratusan sanggar seni yang tersebar di Kota Denpasar," terangnya.
Diskusi Sapama Center, Denpasar - IST
Agar potensi besar itu tak hilang, Dibia menaruh harapan besar kepada siapapun yang terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar nanti untuk memperhatikan arah potensi seni dan budaya yang dimiliki Denpasar itu. Bila tidak, ia khawatir potensi itu akan hilang digerus oleh waktu.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini kan Identitas seni dan budaya yang mulai kita temukan sejak tahun 60 an itu sudah semakin memudar karena masuknya identitas Baru, penyebabnya antara lain karena kurangnya kebanggan dari para pendukung kesenian, para pemilik kesenian untuk mempertahankan gaya-gaya lama itu," terangnya.
"Dan saat ini banyak generasi muda kita mulai kehilangan semangat untuk mencitai produk seni dan budaya di Denpasar, oleh karena itu diperlukan edukasi seni dan budaya secara insetif yang mencakup seluruh jenis sekolah dan tingkatannya," jelasnya.
Ia berharap, kedepan ini akan dialog oleh pemerintah kota dengan pada seniman dan budayawan untuk menyelematkan wajah seni dan budaya di Kota Denpasar. Dialog itu penting untuk menentukan prioritas dari sederet potensi seni dan budaya yang hendak Digarap terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Jika hal itu dijalankan dengan baik, maka identias, karaktreristik budaya Denpasar, pelan-pelan akan terrevitalisasi sehingga dengan begitu kita tidak lagi kehilanagn gaya khas Denpasar yang bisa kita lihat dengan berbagai cabang budaya. Dan kita sudah waktunya kita mennggali kembali, menguatkan kembali identitas itu sesuai dengan yang kita harapakan, karena potensi budaya denpasar sangat besar," tuturnya. (Kanalbali/ACH)