Konten Media Partner

Prihatin Beban Orang Tua, Bale Banjar di Bali Ini Beri Fasilitas Internet Gratis

24 Juli 2020 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelian Adat (Kepala  Dusun- red) Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, I Ketut Sumandi ikut mengawasi siswa yang belajar - JP Cristo
zoom-in-whitePerbesar
Kelian Adat (Kepala Dusun- red) Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, I Ketut Sumandi ikut mengawasi siswa yang belajar - JP Cristo
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Bali belum mengizinkan siswa belajar di sekolah masing-masing. Akibatnya, biaya kuota internet harus ditanggung oleh para orang tua.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, Kelian Adat (Kepala Dusun- red) Banjar Petangan Gede, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, I Ketut Sumandi, meluncurkan ide untuk menyediakan internet gratis. "Awalnya ada seorang ibu rumah tangga yang mengeluh, lalu saya terpikir kenapa tidak menggunakan internet di balai banjar saja yang sudah terpasang. Daripada tidak terpakai, toh kita tetap bayar," ujar Sumandi, Jumat (24/7/2020).
Jaringan internet hasil swadaya masyarakat ini awalnya digunakan bagi petugas Satgas Gotong Royong Covid meng-update berita dan peraturan pemerintah terbaru ketika pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Denpasar. Kini PKM telah usai dan jaringan internet ini masih terpasang.
Sementara ini siswa yang ingin menggunakan hanya dibatasi 20 orang saja bagi warga setempat. Mengingat jangkauan jaringan dan kapasitas bandwidth internet yang terbatas. "Sekaligus agar tidak terlalu berkerumun, meskipun protokol kesehatan pencegah Covid-19 tetap diberlakukan," katanya. Seperti, menjaga jarak, cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk balai serta menggunakan masker.
Kegiatan belajar secara daring tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti jaga jarak - JP Cristo
Balai ini buka mulai pagi sekitar jam 8 hingga malam. Paling ramai antara jam 9 pagi sampai jam 11 siang. Sebelum para siswa datang penyemprotan disinfektan dilakukan agar steril dari penyakit. Dalam sehari biasanya sekitar 30an orang siswa datang silih berganti. Mulai dari anak SD sampai anak kuliahan.
ADVERTISEMENT
Setiap hari para pengurus berjaga untuk memastikan agar tetap disiplin dalam belajar dan selalu mengindahkan protokol kesehatan. "Kadang kalau sore ada anak yang pake internet ini untuk main game, tapi saya biarkan. Selama masih wajar-wajar saja. Kasian, biar mereka ada hiburan" kata Sumandi.
Selain itu, dirinya ingin ada dua orang relawan yang bertugas untuk permasalahan IT dan pengajar, untuk mengarahkan para siswa yang belajar mandiri.
Bagi Ni Putu Sugita Iswari (12) siswi kelas 7 SMP 5 Denpasar ini adanya internet gratis sangat membantu meringankan beban orang tuanya. "Selain itu juga senang bisa kumpul sama teman-teman" ungkap Iswari, yang sedang mengerjakan mata pelajaran IPA secara online dengan aplikasi Google Classroom dari gawainya.
ADVERTISEMENT
Sumandi berharap cara ini juga bisa dicontoh banjar-banjar lain untuk meringankan beban orang tua siswa. "Ya kalau bisa sih berharap ke depan biaya internetnya bisa digratiskan" ujarnya sambil tertawa kecil. ( kanalbali/JP Cristo)