Konten Media Partner

Puri Kauhan Ubud Gelar Kajian Sastra Bali tentang Kepemimpinan Negeri

8 Juli 2024 12:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
b
zoom-in-whitePerbesar
b
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GIANYAR, kanalbali.com -Yayasan Puri Kauhan Ubud, di Kabupaten Gianyar, Bali, kembali menggelar Sastra Saraswati Sewana yang keempat kalinya di tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Sementara, di tahun ini Sastra Saraswati Sewana mengangkat tema,"Niti Raja Sasana," atau tongkat sastra kepemimpinan negeri. Tema ini, diangkat karena Pulau Bali memiliki kekayaan sastra, sumber pengetahuan, dan juga ajaran yang terkait kepemimpinan.
Selain itu, ajaran kepemimpinan Bali relevan untuk diangkat secara lebih luas karena pada tahun 2024, Indonesia menyelenggarakan pemilu serentak yaitu Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif dan Pilkada.
"Tujuan yang diharapkan menggali nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali dalam berbagai manuskrip-manuskrip dan sumber-sumber lisan warisan para leluhur atau Ida Bethara Kawitan. Kedua, mengkaji relevansi nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali dalam konteks kekinian," kata Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, di Puri Kauhan Ubud, Sabtu (6/7).
ADVERTISEMENT
"Kemudian, ketiga mengadaptasi dan merevitalisasi nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali sebagai tongkat agah panduan etik bagi para pemimpin terpilih. Dan meneruskan nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali pada generasi muda, khususnya gen-millennial dan gen-z," imbuhnya.
Selain itu, juga akan digelar festival Sastra Saraswati Sewana
dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 20 hingga 23 Juli 2024. Pembukaan festival akan dibuka oleh Menkopolhukam, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, pada Sabtu (20/7).
Kemudian, pada saat pembukaan juga disampaikan Sastra Saraswati Sewana nugraha kepada lima tokoh yang memiliki kontribusi besar pada pengembangan nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan di Pulau Bali. Apresiasi pada tokoh-tokoh tersebut diantarkan pada sharing season dengan menghadirkan Prof. Dr. Ida Bagus Putu Suamba, Prof. Dr. Weda Kusuma, Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, dan I Putu Eka Guna Yasa.
ADVERTISEMENT
"Tujuannya mengkaji relevansi nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan yang diangkat oleh para tokoh dan melihat relevanasi dalam konteks kekinian," jelasnya.
Kemudian, pada Minggu (21/7) di Festival Sastra Saraswati Sewana akan diisi dengan pengumuman pemenang kompetisi film animasi yang mengambil tema kepemimpinan yang diikuti apresiasi dari pemimpin organisasi kepemudaan di Bali.
Lalu, dilanjutkan forum sharing session bersama Gary Bencheghib aktivis Sungai Watch dan Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik Tujuannya, meneruskan nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali pada generasi muda, khususnya gen-millennial dan gen-z.
Selanjutnya, pada Senin (22/7) akan ada Forum Niti Raja Gocara dengan melakukan sharing session dari tokoh-tokoh Bali yang saat ini mengemban posisi di tingkat nasional, baik sebagai menteri, deputi atau dirjen dan dirut BUMN, dan juga ada sharing session dengan tokoh-tokoh lintas agama, dengan tujuan mengadaptasi dan merevitalisasi nilai-nilai dan ajaran kepemimpinan Bali sebagai tongkat agah panduan etik bagi para pemimpin.
ADVERTISEMENT
Kemudian, pada Selasa ( 23/7) akan menggelar talkshow tentang keris dan wastra puri. Keris dan wastra menjadi pelengkap astribut kepemimpinan di masa lalu, serta menjadi warisan yang tidak ternilai untuk diketahui dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan tradisi di lingkup keluarga.
"Dengan kegiatan ini diharapkan semakin tumbuh, program dan kegiatan dari berbagai pihak untuk ikut serta membumikan ajaran kepemimpinan Bali, sehingga menjadi tongkat sastra bagi para pemimpin dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Bali, masyarakat Nusantara dan masyarakat dunia," ujarnya. (kanalbali/KAD)