Konten Media Partner

Pusat Wisata Meditasi dan Yoga Dikembangkan di Desa Mas, Ubud

18 Mei 2022 8:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor dari Amerika Serikat Russell Simmons saat melakukan peninjauan GDas di Desa Mas, Ubud, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Investor dari Amerika Serikat Russell Simmons saat melakukan peninjauan GDas di Desa Mas, Ubud, Bali - IST
ADVERTISEMENT
UBUD, kanalbali.com - Sebuah resort yang akan dikembangkan sebagai pusat kesehatan dan kebugaran melalui Yoga dan meditasi kini tengah dibangun di Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Rencananya, fasilitas itu akan siap diluncurkan pada bulan Agustus nanti.
ADVERTISEMENT
Investornya dari resort itu adalah seorang warga negara Amerika Serikat bernama Russell Simmons. Namun konsep dan pengembangannya diserahkan kepada arsitek Bali Ida Bagus Oka Genijaya. “Saya jatuh cinta kepada Bali dan ingin menyebarkan keajaiban Bali kepada semua orang,” kata pria yang sudah 5 tahun terakhir tinggal di Bali itu, Selasa (17/5/2022).
Dia enggan menyebut berapa persisnya nilai investasi untuk resort yang dibangun sejak Juli 2021 tersebut. “Yang jelas sangat besar,” katanya mengenai resort yang diberi nama GDas atau Govinda Das (Hamba Tuhan-red) itu. Dia yakin, pasca pandemi, aktivitas wisata yang berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran akan menjadi trend yang banyak dicari oleh wisatawan.
Ida Bagus Oka Genijaya (kiri) saat peninjauan GDas Bali bersama Russell Simmons - IST
Sementara Ida Bagus Oka Genijaya menyebut, resort di atas lahan seluas 2,5 ha itu dibangun dengan idealisme sesuai tatanan budaya Bali. “Karena itu disini hanya 10 persen saja lahan yang digunakan untuk bangunan. Selebihnya adalah ruang terbuka yang bisa dinikmati oleh orang-orang yang berada di lokasi ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Seluruh bangunan juga menggunakan bahan-bahan yang didapat dari Bali. “Nantinya akan dimaksimalkan sebagai galeri untuk pameran karya seniman Bali seperti lukisan dan ukiran,” kata pria yang juga berasal dari Desa Mas ini.
Hal itu dilakukan untuk memberikan dukungan bagi seniman lokal sehingga mereka dapat melanjutkan tradisinya. Desa Mas sendiri selama ini sudah dikenal sebagai pusat seni tradisi, khususnya untuk ukiran kayu dan batu di Bali. (kanalbali/RFH)