Konten Media Partner

Pushbike alias Sepeda Tanpa Pedal Mulai Digemari di Bali

3 Desember 2024 10:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak mengikuti latihan pushbike di Denpasar, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak mengikuti latihan pushbike di Denpasar, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Puluhan anak dengan cekatan ‘mendorong’ sepedanya, meliuk-liuk dengan gesit mengikuti alur lintasan di area parkir Taman Hutan Mangrove Ngurah Rai, Badung pada Minggu (1/12).
ADVERTISEMENT
Suasana mendung tak mempengaruhi semangat anak-anak berlatih dengan gembira. Ini adalah latihan rutin yang digelar komunitas Pushbike Bali.
Pushbike atau balancing bike adalah sepeda mini berukuran 12 inchi yang tidak dilengkapi pedal atau rantai penggerak, cara penggunaannya didorong dengan kaki, pengeremannya pun menggunakan kaki.
Menurut Farid Ardian, Ketua Komunitas Pushbike Bali, olahraga ini memberikan manfaat besar untuk perkembangan motorik anak, serta membantu melatih keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh mereka.
Di tengah geliat gaya hidup sehat yang semakin berkembang, komunitas pesepeda tanpa pedal atau pushbike di Bali kini tengah menjadi fenomena yang semakin digemari.
Anak-anak mengikuti latihan pushbike di Denpasar, Bali - IST
Meskipun masih tergolong baru di Bali, olahraga ini kini banyak diminati oleh orang tua yang ingin memberikan aktivitas positif bagi anak-anak mereka. Peserta olahraga pushbike ini mayoritas adalah balita, mulai dari usia 2 tahun hingga lima tahun.
ADVERTISEMENT
"Banyak yang berminat dengan olahraga pushbike karena selain menyenangkan, pushbike dapat membentuk keterampilan motorik anak dan melatih keseimbangan serta koordinasi gerak tubuh mereka," ujar Farid saat ditemui saat menemani anak-anak latihan.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah anggota komunitas pushbike Bali sudah mencapai ratusan, yang mencerminkan betapa berkembangnya olahraga ini di Pulau Dewata.
Namun, meski peminatnya terus bertambah, fasilitas latihan pushbike di Bali masih terbatas. Saat ini, komunitas ini mengadakan latihan dua kali seminggu, yaitu setiap Jumat sore di tempat parkir Living World Denpasar dan hari Minggu di kawasan Tahura atau Puspem Badung. Meskipun lokasi latihannya sederhana, para peserta tetap antusias mengikuti kegiatan ini.
Para peserta pushbike diajarkan teknik mengayuh sepeda tanpa , dalam latihan peserta diwajibkan untuk memakai sepedahnya sendiri, selain itu setiap anak harus menggunakan helm, sepatu, serta pelindung lutut dan siku saat latihan. Keamanan menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh para pelatih dan orang tua, mengingat usia para peserta yang masih sangat muda dan rentan.
ADVERTISEMENT
"Kami mengutamakan keamanan anak-anak karena mereka masih balita, dan setiap gerakan mereka perlu pengawasan yang ketat. Kami ingin mereka berlatih dengan nyaman dan aman," tambah Farid.
Untuk bergabung dengan komunitas Pushbike Bali, orang tua hanya perlu memastikan anaknya memiliki sepeda pushbike dan niat untuk berlatih. Tidak ada syarat yang rumit, cukup dengan semangat dan keseriusan orang tua untuk mendampingi perkembangan anak. Saat ini jumlah anggota komunitas pushbike Bali sudah mencapai 89 orang dan yang masih prospek sebanyak 172 peserta.
Selain menggelar latihan rutin, Komunitas Pushbike Bali juga menggelar lomba yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2024 bertajuk "Bali Holy Race" di Taman Hutan Mangrove Ngurah Rai.
“Sudah ada ratusan peserta yang sudah mendaftar, termasuk perserta dari manca negara,” ujar Farid.
ADVERTISEMENT
Kholik Mawardi, salah satu wali anak yang aktif mengikuti kegiatan ini mengaku mengenal pushbike melalui media sosial dan memutuskan untuk mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan ini.
"Saya lihat ini sangat bagus untuk perkembangan anak saya. Selain itu, pushbike juga memberikan kesempatan anak saya untuk bersosialisasi, belajar mentaati aturan, dan tentu saja memberikan aktivitas positif yang bermanfaat," ungkap Kholik dengan penuh semangat.
Bagi banyak orang tua, pushbike bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga kesempatan untuk anak-anak mereka mengembangkan keterampilan penting yang akan bermanfaat dalam kehidupan mereka kelak.
Dengan semakin banyaknya peminat, tidak menutup kemungkinan bahwa olahraga pushbike akan semakin berkembang di Bali, membuka peluang bagi lebih banyak balita untuk mengasah kemampuan motorik dan keseimbangan tubuh mereka sejak dini. (kanalbali/TIM)
ADVERTISEMENT