news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rabies Kembali Telan Korban di Bali, Kewaspadaan pun Ditingkatkan

Konten Media Partner
17 Oktober 2022 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi mayat - IST
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mayat - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Kewaspadaan terhadap virus rabies kii kembali ditingkatkan, Hal itu menyusul meninggalnya seorang warga di Gianyar, Ni Nyoman Suarni (40) yang berstatus suspect rabies.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan sepanjang tahun 2022 kasus gigitan anjing ke manusia mencapai 27.946 kasus.
"Kasus gigitan anjing sepanjang 2022 tercatat sebanyak 27.946, ini hanya kasus gigitan anjing, tidak mesti rabies," ungkapnya saat dimintai keterangan Senin (17/10).
Ia mengatakan dari 27.946 kasus gigitan anjing itu, sebanyak 14.701 sudah diberikan vaksinasi antirabies atau VAR. Dengan tingginya angka kasus gigitan anjing, pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan anjing liar yang berpotensi terinfeksi rabies.
Kasus di Gianyar terjadi pada almarhum Ni Nyoman Suarni (40) di Desa Pering, Blahbatuh Kabupatèn Gianyar. Almarhum sempat digigit oleh anjing liar, tiga bulan yang lalu. Namun pasca kejadian itu, ia tidak segera mendapatkan perawatan yang semestinya.
ADVERTISEMENT
Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Gianyar Ni Nyoman Ariyuni menerangkan, pasca tergigit anjing, korban tidak berobat ke Puskesmas terdekat dan hanya diberikan obat penurun panas. “Pasien tidak ke Puskesmas sehingga anjing pembohong tidak termonitor dan tidak mendapatkan VAR (vaksin anti rabies),” terangnya.
Korban mulai merasakan sakit di perut dan kedua kaki tiga bulan pasca peristiwa itu. Korban sempat dibawa berobat ke UGD RSUD Sanjiwani Gianyar, Rabu (12/10).
Tim medis mendiagnosa mengalami infeksi saluran kencing dan diperbolehkan pulang. Namun pihak keluarga yang khawatir dengan kondisi korban memilih beralih berobat ke RSU Famili Husada.
Di RSU Famili Husada korban gelisah, serta mengalami air liur serta keringat berlebih. Tak hanya itu juga tidak berani mendengar suara kipas angin, dan takut pada udara.
ADVERTISEMENT
Saat tim Dinas Kesehatan Gianyar mendatangi RSU Famili Husada, Kamis (13/10) pagi, korban masih dalam perawatan. Sekitar pukul 20.00 WITA dinyatakan meninggal. Jenazah korban telah dipulangkan ke rumah duka di Banjar Pering. Sesuai rencana upacara penguburan pada Jumat (14/10) sore.
Atas peristiwa ini, Dinas Kesehatan Gianyar tengah melakukan penyelidikan epidemologi, mempersembahkan VAR terhadap pihak keluarga korban.
Pihaknya juga melakukan edukasi serta sosialisasi lebih lanjut kepada beberapa pihak. Mengenai ketersediaan vaksin antirabies, Ariyuni mengatakan, stok di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Gianyar sampai hari ini sebanyak 135 vial. 126 vial jenis verorab dan 9 vial jenis rabivac.
Pihaknya menghimbau jika ada warga tergigit anjing agar dibawa dibawa ke Puskesmas, untuk segera diberi penangan.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya warga yang tergigit anjing segera memeriksakan ke puskesmas untuk mendapat perawatan," jelasnya. (Kanalbali/WIB)