Rajin Hadiri Acara Kagama di Daerah, Ganjar Bantah Persiapan Capres 2024

Konten Media Partner
23 Februari 2020 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo saat menyerahkan Pataka kepada Ketua Pengda Kagama Bali I Gusti Ngurah Agung Diatmika- ACH
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo saat menyerahkan Pataka kepada Ketua Pengda Kagama Bali I Gusti Ngurah Agung Diatmika- ACH
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo turut hadir pada Musda Kagama Bali yang berlangsung, Minggu (23/2). Meski begitu, ia membantah kehadirannya merupakan konsulidasi politik menuju Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada hubungannya (konsolidasi), jadi pada periode pertama di PP Kagama kami juga sudah berkeliling, karena ada kewajiban konstitusi Kagama. Karena memang dari aturan di Kagama sendiri bagaimana kita bisa hadir tidak hanya di sejumlah provinsi si Indonesia tapi juga di sejumlah negara," tutur Ganjar kepada media, Minggu (23/2).
Ganjar berujar, seringnya ia berkeliling di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Bali adalah murni kewajibannya sebagai ketua umum Kagama, tidak ada kaitannya dengan hal lain."Jadi Kagam itu bagaimana semuanya biasa guyub dan kemudian bisa memberikan manfaat. Makanya kemudian saya hadir disini untuk memberikan semangat kepada mereka," tegas Ganjar.
Ganjar Pranowo bersama pengurus Pengda dan Pengcab Kagama se-Bali - ACH
Kalaupun akhirnya ia sering melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah atas nama ketua umum Kagama, Ganjar menegaskan itu tak lebih sekedar mendorong bagaimana Kagama di sejumlah daerah termasuk Bali bisa memberikan kontribusi terhadap daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Maka sederhananya saya ingin menyampaikan bahwa saya wakafkan Kagama ini untuk pengembangan pemerintah daerah, dan di Bali tentu sangat menarik karena budaya, pariwisata dan alamnya sangat bagus, maka kita mendorong agar anggota Kagama untuk berkontribusi untuk meningkatkan itu," papar Ganjar.
Sementara itu mengenai peran dan posisi Kagama di dalam politik lokal, menurutnya, bukan menjadi target utama. "Kalau kemudian dengan kontribusinya ada yang melihat kapasitas dan potensinya maka itu hal yang alamiah saja," ujarnya. (kanalbali/ACH)
)