Konten Media Partner

Ratusan Massa Demo Tolak Mahasabha PHDI XII di Depan Kantor Gubernur Bali

25 Oktober 2021 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjul rasa menolak Mahasabha PHDI di Kantor Gubernur Bali - WIB
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjul rasa menolak Mahasabha PHDI di Kantor Gubernur Bali - WIB
ADVERTISEMENT
DENPASAR - Ratusan massa dari sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Hindu menggelar aksi damai di depan kantor Gubenur Bali, dan DPRD Bali, Senin (25/10/21).
ADVERTISEMENT
Warga yang menamai diri sebagai Aliansi Hindu Nusantara itu, memberikan pernyataan sikap untuk melakukan upaya pembersihan tubuh Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) dari aliran Sampradaya seperti Hare Krishna, International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran HIndu nusantara.
"Ini adalah wujud pemberian dukungan kepada PHDI Pusat 2021 - 2026 hasil Mahasaba Luar Biasa, meminta pemerintah untuk mencegah Mahasaba XII yang merupakan Mahasaba ilegal karena dilakukan oleh pengurus demisioner dan memohon Presiden untuk mempertimbangkan lagi agar tidak menghadiri atau membuka Mahasabha yang ilegal ini," tegas Dayu Gayatri, salah satu Orator Aksi.
Massa memberikan pernyatan sikap ke Gubenur Bali, Wayan Koster, serta Ketua DPRD Nyoman Adi Wiryatama, yang menyatakan Mahasabha PHDI ke XII tanggal 28 Oktober mendatang adalah ilegal. Dimana pengurus PHDI masa bakti 2016-2021 sudah dicabut kewengannya oleh Mahasaba Luar Biasa (MLB), 19 September lalu.
Sejumlah tokoh menyampaikan aspirasi secara bergantiam 'WIB
Meminta PHDI Pusat masa bakti 2021-2026 untuk membuat Bisama Sulinggih bahwa ideologi dan organisasi transnasional Sampradaya bukan Agama Hindu Dharma Indonesia sesuai dengan sejarah pengesahan Agama Hindu di Indonesia dan telah mencampuradukkan ajaran dan umat beragama yang dapat mengancam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Pihaknya pun meminta I Gusti Ngurah Sudiana sebagai Ketua PHDI Provinsi Bali masa bakti 2016-2021, tidak hadir pada Mahasaba PHDI XII bersama dengan jajaran pengurusnya.
"Agar menempatkan kepentingan umat Hindu yang didukung masyarakat adat Hindu Bali untuk menjaga agama Hindu Indonesia di atas kepentingan sampradaya," tegasnya. (Kanalbali/WIB)