Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Rayakan Hari Kartini, 50 Pelukis Perempuan Gelar Pameran Lukisan
20 April 2018 7:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
LUKISAN karya Mia Syarief
DENPASAR, kanalbali.com -- Sebanyak 50 perempuan perupa yang tergabung dalam Komunitas 22 Ibu akan menggelar pameran bersama di Bentara Budaya Bali (BBB), pada 21 April hingga 30 April 2018.
ADVERTISEMENT
Merujuk tajuk “Sang Subjek”, eksibisi mereka kali ini tak terlepas dari upaya memaknai dua penanggalan penting yang jatuh pada bulan Maret dan April, yakni Hari Perempuan Internasional, 8 Maret, dan Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.
Mereka memamerkan sejumlah 50 karya seni rupa beragam medium serta 1 karya instalasi kolaborasi. "Perempuan perupa Komunitas 22 Ibu ini adalah subjek seni rupa. Dalam Mereka menentukan konsep, genre, tema, gaya, media, hingga hal-hal kecil lain yang menyangkut kekaryaan," kata Hardiman, kurator yang juga akademisi di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Penentuan ini adalah salah satu sikap yang memperlihatkan posisi perempuan Komunitas 22 Ibu ini sebagai Sang Subjek. Bukan sekadar memiliki kesamaan atau kesetaraan dengan subyek-subyek lain, tetapi juga sanggup menyusun konstruksi subyektivitas yang menjadikan dirinya memiliki kepribadian atau menjadi diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Komunitas 22 Ibu merupakan komunitas para ibu lintas institusi, yang mewadahi kesamaan berkarya seni, pameran, penulisan buku tentang seni rupa, workshop, wisata kuliner, gathering, dan lain-lain. Anggota komunitas ini berasal dari pendidik seni rupa dari berbagai wilayah di Indonesia, pengusaha, desainer, juga seniman.
Hardiman juga menyampaikan bahwa Komunitas 22 Ibu adalah perempuan perupa yang secara terbuka memperlihatkan potensi dan kesungguhannya dalam menjalani profesi kesenirupaan. Kehadiran mereka dibuktikan dengan menyelenggarakan pameran kelompok secara tetap di berbagai tempat di dalam dan luar negeri. Mereka juga telah mendapat pengakuan dari sejumlah kritikus, pengamat, kurator, dan jurnalis.
Pameran “Sang Subjek” akan dibuka secara resmi pada Sabtu, 21 April 2018, pukul 18.30 WITA. Sejumlah rangkaian acarapun diagendakan guna memaknai pembukaan eksibisi kali ini, antara lain performance art oleh Made Sidia dan Prof. Endang Caturwati, bertajuk Tari Sri Puspa Agung.
ADVERTISEMENT
TARI Sri Puspa Agung
Tarian ini menggambarkan kelembutan dan wibawaan wanita yang yang penuh dengan dinamika kehidupan, seperti suka duka dalam menjalankan swadarmanya. Tarian ini diciptakan oleh I Made Sidia SSp, M.sn, dan akan dibawakan oleh enam penari putri membawa canang Rebong. Selain itu tampil pula pembacaan puisi oleh penyair Wayan Jengki Sunarta.
Selain itu, pada keesokan harinya, Minggu, 22 April 2018, digelar pula workshop batik dan timbang pandang, mulai pukul 16.00 WITA. Uniknya, Komunitas 22 Ibu ini akan memperkenalkan material untuk melukis batik yang ramah lingkungan, yaitu dengan lilin dingin yang bersumber dari material bubuk asam Jawa yang dicampur dengan sejenis lemak nabati. K
Karena sifatnya yang ramah lingkungan, material inipun aman digunakan oleh anak-anak. Untuk pelaksanaan kegiatan ini disediakan 50 spanram berukuran 30 x 30 cm, beserta lengkap dengan materialnya yang dapat diikuti oleh masyarakat umum secara gratis. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT