Ribuan Ikan Pelagis Terdampar di Pantai Klungkung, BPSPL: Akibat Gelombang Besar

Konten Media Partner
31 Mei 2020 12:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah musibah gelombang tinggi yang merusak pantai, lahan pertanian dan fasilitas umum di pantai Klungkung, sejak Jumat (29/5) hingga Sabtu (30/5) siang muncul fenomena ribuan ikan terdampar di sepanjang perairan Kusamba Klungkung.
ADVERTISEMENT
"Tadi pagi juga masih ada tapi jumlahnya lebih sedikit," kata Perbekel Desa Kusamba I Nengah Semadi Adnyana, Minggu (31/5/2020).
Ikan yang kebanyakan jenis teri tersebut, terdampar dari pesisir Tri bhuana hingga Banjar Bias. "Ini tentu menjadi berkah bagi warga , terlebih dalam beberapa hari belakangan warga tidak bisa melaut karena gelombang tinggi," jelasnya. 
Warga pesisir  saat itu berebutan untuk mengambil ikan tersebut untuk dijadikan lauk pauk, ataupun dijual. Mereka membawa kresek dan berlarian menuju pesisir. Seperti halnya panen, mulai dari anak-anak hingga dewasa mengambil ikan dengan penuh sukacita. 
Ia mengatakan fenomena alam ini sangat jarang terjadi di pesisir Kusamba. Tahun ini bahkan kejadian ini baru sekali terjadi. Namun ia berharap fenomena alam ini menjadi pertanda berkah bagi masyarakat.
Sementara di Pantai mentigi Nusa Penida, warga setempat Dewa Santana ketika dihubungi terpisah mengatakan ikan berserakan lompat-lompat kedaratan hingga dipunguti warga. "Mungkin ada ikan besar yang mendorong mereka keluar, apalagi mendung dan ombak juga besar, berpeluang ikan besar mengejar ikan kecil hingga kedarat," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarsa menyampaikan, fenomena ikan yang terdampar itu biasanya adalah ikan pelagis atau ikan yang hidup di permukaan laut dan dilihat dari gambarnya seperti ikan jenis Sarden Nila.
"Kemungkinan ikan-ikan pelagis yng di sekitar selat Bali dan lagi musim. Kemarin, ada gelombang besar mungking arusnya kencang sehingga main ke pinggir. Kalau, dilihat dari gambarnya kemungkinan ikan Sarden Nila," kata Permana.
Ia juga menyampaikan, fenomena ikan-ikan kecil itu terdampar kemungkinan karena ada gelombang besar hingga mengikuti arus dan ke pinggir pantai dan bisa juga karena ikan tersebut sedang melimpah karena sudah musimnya.
Selain itu, ia juga memaparkan bahwa memang di Selat Bali termasuk Pantai Kusamba adalah daerah tangkapan ikan. Sehingga, juga banyak ikan. "Kalau dari petanya itu, di Selatan Nusa Dua, Nusa Penida, kemungkinan itu lagi banyak ikan di selatan Bali. Kalau terdamparnya biasanya karena arusanya kencang dan biasanya ikan-ikan kecil-kecil musiman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Arusnya di sekitar sana memang kencang dan kalau dilihat ukurannya memang selat Bali ini memang daerah ikan-ikan ukuran-ukuran segini. Bisa jadi karena arus atau kelimpahannya sedang banyak," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, untuk fenomena ikan terdampar tidak bisa diprediksi. Namun, kalau melihat prediksi gelombang tinggi itu sudah berakhir pada Kamis (28/5) lalu. Kemudian, saat ini sudah memasuki bulan mati atau gelap. Sehingga, 3 atau 4 hari lagi laut mungkin akan kembali normal. ( KR7/KAD )