RIP KPK, Aktivis di Bali Nyalakan Lilin Duka Cita

Konten Media Partner
16 September 2019 6:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa AMMBAK di Monumen Badjra Sandhi di Denpasar, Bali , Minggu (15/9) malam- kanalbali/KR13
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa AMMBAK di Monumen Badjra Sandhi di Denpasar, Bali , Minggu (15/9) malam- kanalbali/KR13
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DENPASAR, kanalbali - Aliansi mahasiswa dan masyarakat Bali Anti Korupsi (AMMBAK) menggelar aksi di depan monumen Bajra Sandhi Renon Denpasar, Bali, Minggu (15/9) malam. Peserta Aksi menyalakan lilin sebagai bentuk penolakan terhadap revisi UU KPK serta upaya pelemahan lain terhadap instansi antirasuah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pada desember nannti KPK berumur 16 tahun, tapi sebelum genap umur 16 tahun KPK sudah di gembosi dari segala sisi dan membuat keberadaanya sudah bisa dikatakan mati," papar Made Aristya Kerta Setiawan perwakilan Aliansi mahasiswa dan masyarakat Bali Anti Korupsi (AMMBAK) saat membuka aksi.
Kematian KPK menurutnya karena beberapa persoalan yang saat ini sedang ramai menjadi perbincangan. Salah satunya adalah terpilihnya capim KPK yang diduga melanggar kode etik berat.
"Dari awal memang sudah menjadi perbincangan soal calon pimpinan yang bermasalah, malah hari ini beberapa calon yang bermasalah tersebut malah terpilih menjadi pimpinan," jelasnya.
Selain masalah calon pimpinan, KPK dianggap sudah mati karena adanya Revisi UU KPK yang terus bergulir. "Seperti yang sudah kita sampaikan pada aksi sebelumnya, ada 10 poin yang kira kira akan melemahkan KPK," tambahnya.
Made Aristya (kanalbali/KR13)
Made Aristya lantas menambahkan, dari beberapa poin di dalam draft revisi UU KPK yang menjadi persoalan adalah terkait adanya barang penggawas di dalam tubuh KPK yang bisa menjadi badan yang sangat kuat dalam KPK.
ADVERTISEMENT
Selain badan pengawas, sistem penyadapan dalam sistem KPK juga menjadi persoalan. "Soal penyadapan, kenapa hanya penyadapan KPK yang ditakuti, penyadapan yang lain tidak tidak ditakuti," ungkapnya.
Aksi menyalakan lilin tersebut dimulai sekitar pukul 20.00 WITA. Acar dibuka dengan pembacaan doa untuk keselamatan KPK, kemuadian dilanjutkan pembacaan puisi dari beberapa orang. Aksi yang dihadiri oleh puluhan orang tersebut kemudian berdiam diri depan lilin yang sudah dinyalakan, untuk kemudian membubarkan diri sampai dengan padamnya lilin tersebut. (kanalbali/KR13)