Ritual Melukat di Pantai Lovina Awali Upacara Masuk Hindu Sukmawati
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anggota keluarga Pasek Bale Agung, nampak sibuk mempersiapkan berbagai sarana upacara yang diperlukan. Gelaran itu dilangsungkan tertutup dan terbatas.
Petugas pengamanan baik polisi, maupun pecalang berjaga mengamankan jalannya upacara. Selain mereka, warga sekitar tidak ada yang menyaksikan prosesi ini karena digelar tertutup.
Jero Mangku Gde Made Swardana, selaku Jero Mangku Merajan Pasek Bale Agung menyebut tujuan dari pengelukatan itu yakni untuk membersihkan kotoran rohaniah.
"Bahasanya meruwat, pertama harus dibersihkan, mestinya mandi di laut untuk membersihkan diri, lalu setelah selesai ganti pakaian, dan kemudian melakukan ritual pembersihan diri," ungkapnya.
Meski demikian, menurut penuturannya, Sukmawati menghendaki untuk tidak basah sekujur tubuhnya. "Ada permintaan dari ibu (Sukmawati) untuk tidak sampai basah kuyup atau jadi meketis (terpercik) saja tidak kena badan seluruhnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ritual pengelukatan itu dipimpin oleh Ida Pandita Mpu Jaya Diwijananda dari Griya Kasaiwan Satya Mandala, Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, mengenai prosesi lanjutan pada Selasa besok, dimulai dari upacara potong gigi atau metatah lalu, upacara inti yakni Sudhi Wadani. Sukmawati akan menyatakan diri secara dan berjanji menjadi umat Hindu.
"Proses itu akan dipimpin langsung oleh PHDI Buleleng. Setelah itu beberapa tanya jawab dan membuat pernyataan sumpah janji dan proses tanda tangan, dan secara formal sudah menyatakan diri sebagai warga Hindu, dan kemudian ditutup dengan persembahyangan di merajan" jelasnya.
Jero Made Swardana menegaskan, hanya beberapa orang saja yang akan diizinkan masuk ke areal itu. Diantaranya utusan PHDI Buleleng, Bendesa Adat Buleleng, dan Lurah Paket Agung yang menjadi saksi.
ADVERTISEMENT
Termasuk pihak keluarga Sukmawati, setelah melakukan upacara sudhi wadani, akan dilangsungkan upacara metatah di bangunan bale gede.
Bagunan itu diistimewakan, pasalnya di sana adalah rumah kelahiran nenek Sukmawati, Nyoman Rai Srimben. Selanjutnya Sukmawati akan melakukan proses persembahyang di Pura Merajan Dadia Pasek Bale Agung dan Pura Desa Adat Buleleng. (Kanalbali/WIB)