Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Sambal Bejek Belayu, Kuliner Unik Khas Tabanan
29 Mei 2018 4:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
SATU porsi makanan sambel bejek di Warung Nasi Belayu (kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com -- Satu lagi makanan khas Bali yang bisa menjadi pilihan bagi para pecinta kuliner adalah sambel bejek. Makanan berbahan dasar daging ayam dicampur dengan rempah seperti bawang merah mentah dan bunga kecombrang ini disajikan dengan cara diremas sehingga memberikan sensasi berbeda dalam menikmati daging ayam.
Sambel bejek Belayu yang khas dan banyak dikiunjungi orang berada di pinggir jalan jurusan Marga - Denpasar tepatnya di Banjar Gunung Siku, Desa Belayu, Kecamatan Marga. Setiap harinya sekitar 150 hingga 200 porsi sambel bejek ludes diserbu pelanggan mulai pukul 09.00 wita hingga siang hari.
Pemilik Warung Nasi Belayu, Sambel Bejek, I Nyoman Winten menyebutkan, dirinya meneruskan usaha orang tuanya yang dirintis sejak 1978.
ADVERTISEMENT
Menu yang ditawarkan di Warung Nasi Belayu, Sambel Bejek terbilang sederhana. Hanya olahan daging ayam ditambah dengan rempah, nasi putih dan sayur bening. Tida hanya itu, tempat makan pun sederhana karena terbuat dari bangunan semi permanen dan tidak terlalu luas.
Komposisi dari menu Sambel Bejek ini adalah, daging ayam yang disuwir, bunga kecombrang, bawang merah mentah, limau, cabai dan minyak kelapa murni.
“Seluruh bahan ini dicampur di dalam sebuah wadah dan diremas menggunakan tangan sehingga menimbulkan aroma khas. Kata bejek artinya remas,” ujar I Nyoman Winten.
Sekali berjualan, Winten mengabiskan beras 25 kilogram, 15 ekor ayam utuh, dua kilogram cabai, enam kilogram bawang merah, 100 biji bunga kecombrang, enam kilogram sayur hijau dan delapan kilogram toge.
ADVERTISEMENT
Rahasia lain dari resep Sambel Bejek adalah minyak kelapa yang dipergunakan dibuat sendiri oleh pria 47 tahun ini. “Kami buat sendiri agar tetap bisa menjaga kualitas kemurniannya,” terangnya.
200 porsi Sambel Bejek setiap harinya ludes oleh pembeli yang tidak hanya berasal dari Tabanan. Ada juga pembeli dari Denpasar yang memanfaatkan layanan pesan online. “Harga satu porsi Rp 23 ribu,” terang Winten.
Seorang pelanggan di Warung Nasi Belayu, Sambel Bejek, I Made Sudana menyebutkan, selain karena olahan daging ayam yang khas. Lokasi pada jalur utama Marga-Denpasar membuatnya sering makan di tempat tersebut.“Olahan daging ayamnya tidak ada di tempat lain,” terangnya. (kanalbali/KR8)