Sambut G20, Lukisan Jokowi hingga Megawati dari Plastik Kresek Dipajang di Bali

Konten Media Partner
5 November 2022 13:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukisan karya-karya Labib yang dpamerkan di Bali - KAD
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan karya-karya Labib yang dpamerkan di Bali - KAD
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Sebuah pameran lukisan bertajuk "Road to G20, Beating Plastic Pollution from Source to Sea” digelar di Jimbaran, Badung, Bali. Uniknya, lukisan dibuat dari plastik kresek.
ADVERTISEMENT
Adalah seniman Jafar Labib (41) yang menjadi pembuat lukisan itu. Sejumlah tokoh pejabat dan politisi menjadi obyek dari karyanya. Termasuk presiden Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta ada lukisan Megawati Soekarnoputri dan Muhammad Jusuf Kalla (JK).
"Saya memulai membuat lukisan ini sejak tahun 2016," kata Labib, saat ditemui pada Jumat (4/11).
Ide membuat lukisan dari kantong kresek sampah plastik karena rasa prihatin di lingkungan atau di desanya yang berada di Desa Jepatlor, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ada banyak sampah plastik yang mengotori lingkungan.
"Awalnya, saya melihat sampah plastik yang begitu banyak di sekitar lingkungan. Saya sangat prihatin sekali, saya ingin mencoba berpikir mencari ide bagaimana sampah plastik tersebut bisa saya manfaatkan menjadi kerajinan dan mempunyai nilai ekonomi," ungkapnya.
Lukisan karya-karya Labib yang dpamerkan di Bali - KAD
Ia lalu mengumpulkan sampah-sampah plastik di tempat sampah, di selokan lingkungan desanya dan juga meminta ke para tetangganya bila memiliki sampah kresek bekas.
ADVERTISEMENT
Karyanya pun berkembang dan diminati berbagai kalangan. Permintaan kian banyak dari luar daerah dan untuk mengumpulkan kresek plastik, dia bekerjasama dengan seorang pemulung disabilitas untuk mengumpulkan lebih banyak kantong plastik bekas.
"Dari pemulung saya beli satu kilo Rp 1.500 rupiah sesuai perjanjian awal tapi pemulung itu disabilitas, saya bantu sekalian kalau dia bisa mengumpulkan satu karung, saya beri lebih, saya kasih Rp 100 ribu," ujarnya.
Satu lukisan berukuran 40x60 centimeter membutuhkan 160 kantong kresek, untuk ukuran 60x80 centimeter dibutuhkan sebanyak 300 kresek plastik dan untuk ukuran paling besar 100x75 centimeter diperlukan 500 kantong plastik.
Harga lukisan lumayan variatif sesuai ukuran. "Paling kecil 40x60 centimeter dipatok Rp 1 juta, ukuran sedang 60x80 Rp 3 juta dan untuk ukuran 100x75 centimeter Rp 5 juta," katanya.
ADVERTISEMENT
"Semakin besar ukurannya, semakin banyak sampah plastik. Untuk harga sesuai ukuran itu sudah termasuk pigura dan kacanya," ucapnya.
Untuk ukuran kecil, dia bisa menyelesaikan lima hari dan untuk ukuran besar dibutuhkan waktu 10 hari. Dalam sebulan Labib bisa menghasilkan lima lukisan dan kini karena banyaknya pemesanan dalam sebulan dia menghasilkan omzet sekitar Rp 25 juta.
Proses pembuatan lukisan kresek bekas sampah plastik dibersihkan lalu dikepang memintal. Selanjutnya, Labib membuat sketsa wajah foto lewat kertas hvs sesuai pesanan dan setelah itu menempelkan kresek yang sudah dipintal dengan menggunakan lem lilin tembak dan lem perekat lainnya dengan rapi di kertas hvs.
Usaha ini lumayan bisa menopang kehidupan ekonomi keluarganya. Apalagi, sebelumnya dia seorang buruh pabrik selama 13 tahun dan sering berpindah-pindah daerah ke Jakarta, Madura, Jawa Timur, dan tempat lainnya merantau untuk mencari penghidupan dan akhirnya kembali ke desanya. (kanalbali/KAD)
ADVERTISEMENT