Sambut Halloween, Lomba Kostum Kucing Bertema Horor Digelar

Konten Media Partner
22 Oktober 2018 3:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambut Halloween, Lomba Kostum Kucing Bertema Horor Digelar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
SALAH-satu peserta tampil dengan tema "Celuluk" , hantu lokal dari Bali (kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Berbagai kegiatan dilakukan menjelang perayaan Halloween yang jatuh setiap tanggal 31 Okteber. Salah satu komunitas yang menyiapkan perayaan adalah 'Minggu Meong' dengan mengadakan lomba kostum terunik bagi kucing dan pemiliknya.
Berbagai jenis kucing pun ikut ambil bagian dengan mengusung tema Kuntilanak hingga Suster Ngesot. Sekitar 10 ekor kucing siap memperebutkan hadiah berupa piagam, piala dan uang tunai.
Denik Sukardi, SE selaku ketua dari Komunitas Minggu Meong menjelaskan kegiatan tersebut sekaligus rangkaian dari kegiatan regular dari komunitas yang terbentuk sejak tahun 2015 itu.
Dari sisi penilaian, pria yang lebih dikenal dengan nama Mak Nying ini menjelaskan selain unik hal yang menjadi perhatian adalah kreatifitas dari peserta. Masing-masing peserta sendiri dikenakan biaya pemdaftaran sebesar Rp 20 ribu.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak sekedar lomba, jika memang niat mengikuti lomba mereka akan menggunakan kreatifitasnya,"katanya saat ditemui dilokasi acara di kawasan The Garage House Bali, Renon. Minggu, (21/10).
Sedangkan untuk jenis kucingnya, Mak Nying membebaskan dan ia menegaskan yang dinilai adalah kostum serta keunikannya, begitupun dengan pemiliknya.
Menik Cendrawasih salah satu peserta yang sempat diwawancara mengatakan sangat senang dengan kegiatan tersebut. Ia mengangkat tema celuluk taksu, dimana kucingnya yang bernama Clowy itu di dandani layaknya celuluk lengkap dengan topengnya. "Ini pertama kalinya kami ikut lomba dengan tema ini,"ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan jika dirinya mempersiapkan diri hanya sehari saja namun untuk konsepnya beberapa hari. "Membuat propertinya hanya sehari dan ini semua memakai bahan daur ulang, biayanya pun tak lebih dari Rp 100 ribu,"katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku tak terlalu mengejar juara namun lebih kepada semangat dan kreatifitas diri saja. "Kalaupun dapat juara ya syukur,"ungkapnya sambil tertawa renyah sembari menutup perbincangan.(kanalbali/GAN)