Konten Media Partner

Sampah Musiman Mulai Bermunculan di Pesisir Selatan Badung Bali

14 Oktober 2022 9:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembersihan sampah di pesisisr selatan, Badung, Bali - DLHK Badung
zoom-in-whitePerbesar
Pembersihan sampah di pesisisr selatan, Badung, Bali - DLHK Badung
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Seiring dimulainya musim hujan, tumpukan sampah pun mulai bermunculan dan mengotori di sejumlah titik di pantai-pantai selatan Badung, Bali.
ADVERTISEMENT
"Sampah yang didominasi oleh kayu bermunculan sejak sepekan lalu mungkin pengaruh hujan kemarin," kata Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Made Gede Dwipayana, Jumat (14/10).
Sejumlah pantai yang dikotori di kawasan Kuta Utara ialah Pantai Batu Belig, Pantai Batu Bolong dan Pantai Petitenget dan lainnya.
"Sampah-sampah dari sungai yang mengalir hingga ke pantai," imbuhnya. Pihaknya juga belum bisa menghitung berapa banyak sampah kiriman dari sungai yang sudah terdampar di pantai. Karena, terbatasnya tempat penitipan sementara di lokasi pantai.
Pihaknya mengaku terkendala tempat penitipan sementara dan tempat pembuangannya. Kendati demikian, pihaknya sudah mengantisipasi adanya sampah kiriman bila adannya musim angin barat yang setiap tahunnya bisa membawa berton-ton sampah ke laut.
ADVERTISEMENT
Untuk personil yang disiapkan ada sebanyak 500 orang ditambah sejumlah alat pendukung seperti alat beach cleaner dan juga ekskavator.
"Sudah ada SOP-nya seperti tahun-tahun sebelumnya," jelasnya. Biasanya, sampah akan meningkat sudah masuk musim angin barat yang banyak sampah kiriman terdampar di sepanjang pesisir Badung dan nantinya bisa berhenti sampah kiriman di Bulan April 2023.
Pada tahun sebelumnya, data November 2021 hingga April 2022 ada sekitar 3000 ton sampah yang berhasil dibersihkan tapi didominasi oleh kayu.
"Ini tanda masyarakat sudah tak membuang sampah sembarang itu sudah mulai. Kelihatan kalau sampah plastik sudah berkurang," ujarnya. (Kanalbali/KAD)