Satpam Hotel yang Disebut Usir Pengunjung di Pantai Sanur Minta Maaf

Satpam Hotel Puri Santrian di Sanur, Denpasar, Bali - IST

DENPASAR - Satpam atau sekuriti di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, akhirnya meminta maaf kepada warga yang mengaku diusir dari kawasan pantai di Sanur. Permintaan maaf itu ia sampaikan melalui sebuah vidio berdurasi 1:35 menit.

"Saya Alit, security Puri Santrian Sanur meminta maaf kepada Ibu Mirah karena hari ini saya tidak bisa bertemu berhubung karena saya ada keperluan keluarga di Negara (Jembrana). Mohon maaf atas kejadian kemarin," kata satpam itu melalui video yang diterima dari Pemilik Puri Santrian, IB Gede Sidartha Putra, Kamis (25/3/2021).

Dalam video itu, Alit mengaku hanya menjalankan tugas untuk melakukan penertiban pantai dan sekitarnya. Ia juga menegaskan tak ada maksud untuk mengusir apalagi melarang orang untuk bermain di Pantai.

"Tak ada maksud saya untuk berbuat tidak baik, saya hanya menjalankan tugas dan menertibkan pantai dan sekitarnya Hanya itu yang bisa saya sampaikan, sekali lagi saya mohon maaf," tuturnya.

Selain Alit, Perempuan bernama Mirah Sughandi dan anaknya mengaku diusir dari Pantai di depan hotel Puri Santrian juga muncul dalam video itu. Ia juga menegaskan kejadian yang ia alami itu hanya merupakan miskomunikasi.

"Terima kasih buat teman teman karena telah membantu saya untuk menviralkan terkait dengan kasus miskomonikasi daya dengan pihak satpam puri Santrian," jelasnya.

"Dan hari ini pihak manajemen puri Santrian, mengatakan bahwa pantai yang ada fi depan puri Santrian adalah miliki publik bukan milik pribadi," tuturnya.

Sebelumnya, Mirah Sughandi melalui akun Instagram miliknya yakni @mirahsugandhi mengaku diusir sekuriti hotel saat duduk di pantai kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (23/3). Mirah lalu mengunggah ceritanya tersebut di akun instagram pribadinya dan viral di berbagai media sosial di Bali. (Kanalbali/ACH)