Satu Lagi Warga Bali Meninggal Gara-gara Rabies

Konten Media Partner
20 Mei 2019 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu korban menunjukkan foto anaknya yang meninggal gara-gara Rabies (kanalbali/KR7)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu korban menunjukkan foto anaknya yang meninggal gara-gara Rabies (kanalbali/KR7)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KLUNGKUNG, kanalbali.com - Setelah berlangsung sejak 2009, masalah rabies belum juga tuntas di Bali. Terbukti, satu lagi korban direngut nyawanya, yakni Anak Agung Rai Kariawan (22) asal Desa Paksebali, Kecamatan Dawan Klungkung.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu kapan anak itu digigit anjing. Tapi kata teman-temannya sekitar tiga bulan lalu di kawasan Tukad Unda," kata orang tua korban Anak Agung Gede Ngurah Yasa, Senin (20/5).
“Katanya digigit kecil dibagian jari tangan kiri, dan tidak luka serius dan kami keluarga juga tidak tahu karena anak juga tidak bilang,” tuturnya berkaca-kaca. Korban meninggal dunia pada Minggu (19/5) malam setempat sempat dirawat beberapa saat di Ruang Gawat Darurat RSUD Klungkung.
Saat ini pihak keluarga juga mempersiapkan semua sarana upacara untuk penguburan korban pada rabu nanti, dan saat ini masih disemayamkan di kamar mayat RSUD Klungkung.
Dikonfirmasi terpisah, kepala Dinas Kesehatan Klungkung, Dokter Made Adi Swapatni menjelaskan Minggu pagi korban dibawa kerumah sakit Klungkung oleh keluarganya karena sakit panas dan kejang-kejang setelah itu kembali dibawa pulang, padahal pihak rumah sakit sudah menyarankan rawat inap dulu.
Pertugas lapangan langsung melakukan operasi pemusnahan anjing liar (kanalbali/KR7)
“Korban kembali dibawa ke IGD, pada sore hari, dan setelah menjalani perawatan korban mengalami kejang-kejang, kemudian takut dengan air serta mengalami sesak nafas sebagai tanda-tanda dasar bahwa korban terkena rabies,” katanya. Nyawa korban tidak bisa tertolong sekitar pukuk 21.00 wita.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat ini pihak dinas kesehatan juga sudah mengecek kesehatan dari keluarga korban dan teman-temannya serta memberikan vaksin anti rabies. “Sudah ada 25 orang yang tertangani di sana, utamanya yang paling banyak bersentuhan selama ini,” katanya.
Selain itu, saat ini petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan Klungkung sudah mengupayakan dan menyisir lokasi diduga lokasi gigitan anjing untuk melakukan eliminasi terhadap anjing liar sejauh radius 10 KM. Dimana kawasan Desa Paksebali, Sulang, dan Sampalan merupakan zona merah rabies.
Sebelumnya, juga sudah dilakukan vaksinasi sebanyak 14 ribu anjing di Klungkung dari Bulan Maret hingga April. Namun nyatanya anjing rabies masih banyak berkeliaran di Klungkung, utamanya anjing liar. (kanalbali/KR7)