news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Satya Bali Kreatif, Mengubah Sampah Menjadi Berkah

Konten Media Partner
21 Februari 2019 7:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aneka barang kerajinan dan souvenir yang diolah dari bahan sampah (kanalbali/LSU)
zoom-in-whitePerbesar
Aneka barang kerajinan dan souvenir yang diolah dari bahan sampah (kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Sudah banyak inisiatif untuk mengolah sampah. Yakni, agar barang-barang yang dianggap tak berguna berubah memberi berkah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilakukan komunitas Satya Bali Kreatif. Di tangan I Ketut Yudi Mahendra, beserta ketiga orang rekannya, mereka mampu mengubah sampah menjadi kerajinan bernilai ekonomis tinggi.
Ditemui oleh tim Kanalbali.com, Rabu (20/2), Yudi mengungkapkan, berawal dari kepeduliannya terhadap lingkungan yang dipenuhi oleh sampah, akhirnya ia memutuskan membentuk komunitas Satya Bali Kreatif dari tahun 2013 silam, yang dibantu oleh Pusat Pendidikan dan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali.
“Diawal produk yang diolah berasal dari kertas dan plastik. Hanya saja kualitasnya masih berbeda jauh dengan yang kami miliki sekarang”, tandasnya.
Sebab sekarang Yudi dan rekan-rekannya sudah mampu untuk membuat kerajinan yang kualitasnya lebih baik lagi. Ini tidak lepas dari bantuan Pemerintah Kota Denpasar, yang memberikan fasilitas berupa studi banding keluar daerah. Untuk melihat apa yang orang-orang luar lakukan. “Sudah 3 kali kami diberangkatkan keluar oleh Pemkot, seperti ke Malang dan Surabaya. Ilmunya harus kami terapkan di Bali”, tuturnya.as b
I Ketut Yudhi saat mengerjakan pembuatan tas belanja dari sampha plastik (kanalbali/LSU)
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan, pengolahan botol plastik ia gunakan untuk dinding menyekat, serta untuk lampion. Untuk plastik saset, dibuat tikar dan tas perempuan. Adapun wilayah penjualan dari produk sampah ini, masih sekitaran Bali. “Di Bali saja permintaanya sudah banyak, bahkan kami sampai kewalahan untuk pembuatan tas”,tutur laki-laki berumur 50 tahun tersebut
ADVERTISEMENT
Namun, selain masyarakat lokal, komunitas Satya Bali Kreatif juga sering dikunjungi oleh warga dari luar pulau. Seperti dari Malang, Sulawesi, Irian dan Surabaya. “Ketika mereka datang untuk berkunjung, mereka selalu tertarik untuk membeli kerajinan dari sampah yang kami olah. Saat ini yang paling digemari adalah tas”, katanya menceritakan.
Bahan untuk pembuatan tas sendiri, dibuat dari bagian atas gelas minum. Yang diperoleh dari Bank Sampah sekitaran Kota Denpasar. 1 Kg sampah lingkar atas gelas plastik dihargai sejumlah 35.000 per Kg, dengan catatan sudah dibersihkan sebelumnya. “Harga tas berukuran besar yang ditawarkan sebesar 150.000, dengan kualitas yang dijamin kuat. Sebab mampu membawa 5 Kg hingga 10 Kg barang. 1 minggu ada 3 samapi 4 tas yang bisa laku terjual”, tuturnya .
ADVERTISEMENT
Sampah jenis Koran, diolahnya menjadi tempat makan dengan harga yang berkisar antara 20.000 – 25.000. Kemudian untuk tempat sarana upakara sejumlah 55.000 sampai 200.000. “Harga tergantung ukuran dan tingkat kerumitanya”, jelasnya.
Untuk selanjutnya, komunitas ini akan coba membuat tempat baju kotor dari sampah botol air mineral. “Kami akan selalu berinovasi untuk membuat kerajinan yang dapat mengurangi jumlah sampah”, kata laki-laki yang juga sebagai kepala lingkungan. (kanalbali/LSU)